Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

OSPEK bukan Arena Balas Dendam dan Pelecehan

14 Agustus 2014   15:49 Diperbarui: 14 Agustus 2015   12:12 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407981148610231161

Beberapa hari ini hingga akhir bulan Agustus nanti di hampir setiap perguruan tinggi pasti berlangsung program rutin OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) bagi mahasiswa baru. Program ini sering menjadi arena balas dendam oleh mahasiswa-mahasiswi lama dan pelecehan terhadap mahasiswa-mahasiswi baru.

Di beberapa perguruan tinggi, OSPEK sering dilaksanakan dengan cara sadis, kekerasan fisik yang cenderung kejam melecehkan dan sering memakan korban. Seperti yang pernah terjadi pada tahun lalu dan sebelumnya, korban luka parah atau bahkan sampai meninggal dunia.

OSPEK menjadi arena balas dendam oleh mahasiswa-mahasiswi lama. Balas dendam dalam hal ini adalah balas dendam yang aneh. Balas dendam mahasiswa-mahasiswi lama justru mengarah ke mahasiswa-mahasiswi baru. Dendam terhadap kekerasan serta pelecehan yang pernah diterima oleh mahasiswa-mahasiswi lama dari para mahasiswa-mahasiswi senior sebelumnya kemudian dilampiaskan kepada mahasiswa-mahasiswi baru, dan biasanya lebih kejam. Hal seperti itu berlangsung turun temurun dan menjadi tradisi di beberapa perguruan tinggi. Tentu saja hal ini tidak bisa dibenarkan. Perguruan tinggi bukan tempat untuk berlatih kekerasan dan pelecehan.

Seharusnya OSPEK menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi baru dan bukan arena balas dendam, apalagi pelecehan. Masa OSPEK yang biasanya berlangsung selama tiga hari seharusnya menjadi media bagi mahasiswa-mahasiswi baru untuk mengenal dunia perguruan tinggi. Mendalami tentang sistem perkuliahan di perguruan tinggi yang bersangkutan serta memahami hak dan kewajiban mereka sebagai mahasiswa-mahasiswi. Melatih kedisiplinan secara ilmiah dan manusiawi tanpa kekerasan. Apabila dimungkinkan program ini bisa ditutup dengan acara outbound dan malam keakraban.

Tulisan kecil ini hanya sekedar untuk mengingatkan agar OSPEK yang sejatinya program yang bermutu tidak menjadi arena yang justru merendahkan mahasiswa-mahasiswi baru serta citra perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah pencetak intelektual muda. OSPEK tidak harus menjadi program yang menakutkan. Jangan sampai terjadi lagi korban dalam acara OSPEK seperti tahun-tahun sebelumnya.

Selamat melaksanakan OSPEK secara ilmiah dan berkualitas. Selamat menyiapkan diri menjadi calon-calon intelektual muda yang tahan uji namun tetap manusiawi.

Salam damai penuh cinta.

***

Solo, Kamis, 14 Agustus 2014

Suko Waspodo

www.sukowaspodo.blogspot.com

Ilustrasi: gagasan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun