Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buruh Pendidikan, Penikmat Seni dan Pengamat Kehidupan.\r\n"Rahasia hidup bukanlah melakukan apa yang kita sukai, tetapi menyukai apa yang harus kita lakukan"\r\n \r\nwww.sukowaspodo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Peringatan Hari Buruh tanpa Pemogokan dan Kekerasan

29 April 2012   14:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Setiap kali memperingati hari buruh pasti terjadi demo atau mogok kaum buruh. Selalu saja ada alasan untuk melakukan demo atau pemogokan. Biasanya yang paling sering dipakai alasan adalah tuntutan kenaikan upah atau pengadaan tunjangan tertentu bagi para buruh.  Sering juga peristiwa ini digunakan oleh para buruh untuk menyampaikan tuntutan-tuntutan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan tetapi kemudian dimunculkan karena memanfaatkan momen peringatan hari huruh. Sebaiknya hal ini tidak terjadi, karena hanya akan merugikan kedua belah pihak perusahaan (majikan) maupun para karyawan (buruh).

Setiap kali buruh terlibat dalam lingkungan kerjanya pastilah ada peraturan perusahaan maupun perjanjian/ kontrak yang harus dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak, perusahaan (majikan) dengan  karyawan (buruh). Seandainya belum ada peraturan kerja sebaiknya kesepakatan kerja/kontrak harus diadakan secara tertulis dan harus dicapai kesepakatan diantara kedua belah pihak.

Perselisihan sering terjadi karena kesepakatan yang kurang dipahami oleh para buruh rendahan, dimana untuk di Indonesia biasanya karena rendahnya pendidikan maupun pengetahuan mereka yang terbatas tentang hak dan kewajiban buruh serta tuntutan kebutuhan kerja lebih tinggi daripada peluang kerja yang ada, sehingga bagi mereka yang penting mendapat pekerjaan berapa pun upahnya dan apa pun kewajibannya. Sementara seiring dengan berjalannya waktu sering  baru terpikir oleh mereka tentang hak mereka. Hal ini semestinya tidak terjadi kalau hak dan kewajiban sudah dipahami dan disepakati sejak awal.

Agar peringatan hari buruh menjadi peristiwa yang berkesan bagi semua pihak, majikan dan buruh dapat memanfaatkan peristiwa ini dengan kegiatan-kegiatan yang memperkuat relasi positif diantara mereka. Dalam peringatan ini yang biasanya para buruh atau karyawan minta libur atau meliburkan diri bisa dicoba diganti dengan mengadakan kegiatan rekreasi atau refreshing karyawan dengan keluarganya atas biaya perusahaan (majikan).

Kegiatan ini dapat digunakan oleh perusahaan (majikan) untuk menjelaskan situasi kemajuan maupun kemunduran perusahaan. Peristiwa yang tepat pula untuk memberitahukan kenaikan upah atau tunjangan tertentu. Juga dapat digunakan untuk acara pemberian penghargaan bagi para karyawan yang berprestasi maupun mereka yang memasuki masa pensiun. Singkatnya harus terjadi relasi yang saling menguatkan sehingga menumbuhkan suasana produktif.

Selamat menyambut hari buruh tanpa pemogokan dan tindakan kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun