Masyarakat diajak untuk memahami pentingnya penggunaan pupuk ramah lingkungan dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Melalui simulasi langsung, warga diberi kesempatan untuk mencampurkan biang Biofertilizer dengan molase dan mempelajari cara aplikasinya pada tanaman.
Harapan untuk Masa Depan Pertanian Indonesia
Penggunaan pupuk hayati seperti Biofertilizer merupakan salah satu cara untuk memberikan dampak positif jangka panjang terhadap lingkungan. Pengurangan penggunaan pupuk kimia berarti mengurangi risiko pencemaran air tanah dan mengembalikan kesuburan alami tanah. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Menurut Adrianus Raphael Ariel Medjik, Ketua Tim BBK 5 UNAIR Sukomanunggal 1, inovasi ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya praktik pertanian yang berwawasan lingkungan. "Kami ingin mengubah pola pikir petani agar lebih peduli terhadap lingkungan tanpa mengurangi produktivitas mereka," jelasnya.
Dengan adopsi teknologi hijau seperti ini, Indonesia dapat bergerak menuju pertanian berkelanjutan yang tidak hanya menghasilkan pangan berkualitas, tetapi juga melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI