Mohon tunggu...
Sukodoyo Vijaya
Sukodoyo Vijaya Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar, peneliti, praktisi, dan pemerhati pendidikan.

Seseorang yang senantiasa berusaha belajar, berlatih, dan berbagi, serta hobi bertani buah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Singapura Membangun Fondasi Kuat Siswa Melalui Inovasi Pembelajaran Matematika?

28 Desember 2024   12:17 Diperbarui: 30 Desember 2024   19:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration of elementary school children in Singapore learning mathematics in a dynamic and fun classroom environment. DALL·E 

Pendekatan problem solving dan inkuiri. Masalah diberikan kepada siswa untuk dipecahkan melalui eksplorasi mandiri. Misalnya, siswa diajak menemukan cara menghitung luas suatu bentuk dengan membagi bentuk tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif.

Dalam proses ini, siswa tidak hanya dituntut untuk menemukan jawaban tetapi juga untuk menjelaskan langkah-langkah mereka. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan komunikasi matematika yang sangat penting. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa melalui pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu mereka.

Metode ini juga memberikan siswa kebebasan untuk mencoba berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Dengan demikian, siswa belajar bahwa ada banyak cara untuk mencapai solusi yang benar, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan nyata. Selain itu, siswa diajak untuk bekerja sama dalam kelompok untuk membahas solusi mereka, yang meningkatkan keterampilan kolaborasi mereka. Dr. Yeap Ban Har menekankan bahwa kolaborasi dalam pembelajaran meningkatkan keterampilan sosial siswa.

Pendekatan inkuiri juga menekankan pentingnya eksperimen dan observasi. Siswa didorong untuk membuat hipotesis dan menguji ide-ide mereka, yang merupakan dasar dari pembelajaran ilmiah. Hal ini membantu siswa mengembangkan pola pikir eksploratif yang esensial dalam pendidikan STEM. Penelitian Ow-Yeong, Yeter, dan Ali (2023) menunjukkan bahwa pendekatan berbasis inkuiri meningkatkan pemahaman konsep matematika yang kompleks.

Komunitas pembelajaran dan proyek mini. Pembelajaran di Singapura sering kali melibatkan kerja kelompok untuk memecahkan masalah. Proyek-proyek kecil dirancang untuk meningkatkan kolaborasi dan kreativitas siswa (Yun, Ong, & Lee, 2024). Dalam proyek ini, siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu, seperti merancang permainan matematika atau membuat model geometri.

Proyek-proyek ini memberikan siswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata. Misalnya, siswa dapat diminta untuk merancang taman bermain dengan mempertimbangkan luas dan keliling area. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar matematika tetapi juga mengembangkan keterampilan manajemen proyek dan komunikasi.

Guru juga berperan aktif dalam mendukung proses ini dengan memberikan panduan dan umpan balik yang konstruktif. Selain itu, siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide mereka sendiri, yang mendorong inovasi dan rasa percaya diri. Dengan demikian, siswa belajar untuk menjadi pemecah masalah yang mandiri dan inovatif.

Proyek-proyek ini juga dirancang untuk mencerminkan tantangan dunia nyata. Dengan cara ini, siswa belajar untuk melihat hubungan antara matematika dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa diajak untuk merefleksikan proses belajar mereka, yang membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Yun et al. (2024) menyebutkan bahwa refleksi adalah kunci untuk pembelajaran berkelanjutan.

Soal multi-step dan keterampilan berpikir kritis. Siswa diberikan soal multi-step yang menantang rasa ingin tahu mereka dan mengasah keterampilan berpikir kritis. Soal-soal ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai konsep matematika, mendorong siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka secara holistik.

Dalam proses ini, siswa belajar untuk menganalisis masalah secara mendalam sebelum mencoba menyelesaikannya. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sangat penting dalam pendidikan lanjutan. Selain itu, soal-soal ini sering kali memerlukan kolaborasi, yang meningkatkan kemampuan kerja sama siswa.

Guru juga memainkan peran penting dalam membantu siswa memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan soal-soal ini. Dengan memberikan panduan yang jelas, guru membantu siswa membangun rasa percaya diri mereka. Selain itu, guru juga memberikan umpan balik yang membantu siswa memperbaiki pendekatan mereka. Gonzalez-DeHass et al. (2024) menyoroti pentingnya umpan balik dalam mengurangi kecemasan matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun