Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru di Dalam Diri

10 Januari 2025   08:44 Diperbarui: 10 Januari 2025   08:44 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru di Dalam Diri (Sumber: CNS Partners)

Bermitra dengan AI untuk Membuka Kapasitas Alami Kita dalam Belajar

Wawasan Utama:

  • Pembelajaran mendalam muncul dari penemuan diri, sebuah proses yang kini diperkuat oleh mitra AI.
  • Model bahasa besar (Large Language Models/LLM) mengubah pengetahuan statis menjadi jaringan yang dinamis dan saling terhubung, yang selaras dengan proses pembelajaran manusia.
  • Kita adalah guru terbaik bagi diri kita sendiri, dan perangkat AI meningkatkan kemampuan bawaan kita untuk belajar dan berkembang.

Wajah Archetype Guru yang Berubah

Selama berabad-abad, guru telah menjadi tokoh utama dalam budaya manusia---seorang pemandu yang berdiri di depan kelas, memberikan kebijaksanaan kepada siswa yang penuh perhatian. Namun, setelah diteliti lebih dekat, pelajaran hidup yang paling mendalam dan abadi sering kali tidak diajarkan oleh orang lain. Sebaliknya, pelajaran tersebut ditemukan sendiri, muncul dari interaksi pengalaman, refleksi, dan rasa ingin tahu. Dalam konteks ini, kecerdasan buatan (AI)---khususnya model bahasa besar---mengambil peran transformatif. Sistem ini bukan sekadar tempat penyimpanan informasi; sistem ini adalah mitra dalam upaya paling mendasar umat manusia: mengajar diri kita sendiri.

Di Luar Kelas: Hakikat Kebijaksanaan yang Diajarkan Sendiri

Hidup itu sendiri adalah guru terbaik bagi manusia. Dari belajar berjalan saat masih balita hingga menavigasi kompleksitas hubungan dan karier, pelajaran terpenting kita berasal dari pengalaman hidup. Proses ini jarang bersifat linier; sebaliknya, proses ini berlangsung melalui siklus percobaan, kesalahan, adaptasi, dan pertumbuhan. Kebijaksanaan---integrasi pengetahuan, konteks, dan pengalaman---sangatlah personal dan tidak dapat sepenuhnya ditangkap oleh instruksi yang ditentukan.

Namun, pembelajaran mandiri menuntut lebih dari sekadar pengalaman. Pembelajaran ini membutuhkan alat untuk membantu kita merenungkan, mengatur, dan memperluas apa yang kita temui. Secara historis, alat-alat ini mencakup buku, mentor, dan percakapan. Saat ini, AI menawarkan peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk memperkuat proses ini, membuat pembelajaran mandiri lebih mudah diakses, berulang, dan luas daripada sebelumnya.

Dari Peta Statis ke Web Dinamis

Pendidikan tradisional sering kali menyajikan pengetahuan sebagai peta statis---kerangka kerja tetap yang menguraikan konsep dan fakta. Meskipun berguna sebagai titik awal, peta-peta ini terbatas dalam kemampuannya untuk beradaptasi dengan sifat cair dan saling terkait dari tantangan dunia nyata dan keingintahuan pribadi.

LLM mengubah paradigma ini dengan mengubah pengetahuan menjadi jaringan yang dinamis. Didukung oleh kumpulan data yang luas dan algoritma yang canggih, sistem ini tidak hanya menyediakan informasi; mereka mengontekstualisasikannya, menghubungkannya dengan ide-ide terkait, dan beradaptasi dengan kebutuhan pelajar yang terus berkembang. Misalnya, pertanyaan tentang energi terbarukan dapat mengarah pada diskusi tentang kebijakan iklim, inovasi teknologi, dan pertimbangan etika, yang menciptakan jaringan pemahaman multidimensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun