di negeri yang ramai dengan bisik-bisik halus
kebijaksanaan dihormati, setidaknya di mulut
para cerdik pandai bermain cantik
menyembunyikan pisau di balik senyum klasik
kata mereka, "Kelicikan itu rendah"
namun dalam hati, tersimpan gelak meriah
di panggung kehidupan, aktor-aktor licik berjaya
pura-pura bijaksana, padahal main sandiwara
setiap tipu muslihat yang mereka sembunyikan
adalah puisi yang dilagukan tanpa rima
dicemoohkan, katanya, oleh yang sok mulia
namun tepuk tangan tetap riuh di belakangnya
hukum kebenaran dirangkai dalam alibi
seakan-akan kejujuran hanyalah mimpi
kata mereka, "Ah, kelicikan harus dihukum!"
namun di balik layar, mereka menyulut bumbu
dan kala kelicikan dicemoohkan terang-terangan
siapa yang paling berkuasa, itu yang menang
sebuah drama yang penuh ironis
dimainkan oleh mereka yang lihai menepis
lalu, kita pun tertawa
menonton lakon dunia yang entah apa adanya
mungkin kelicikan dicemoohkan di atas panggung
tetapi di belakang tirai, ia tetap digendong
Huuuuuuuuu...!
***
Solo, Selasa, 22 Oktober 2024. 2:58 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H