Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Air Kehidupan

16 September 2024   07:31 Diperbarui: 16 September 2024   12:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

di antara celah bebatuan sunyi
mengalir lembut tak pernah letih
setetes air jatuh, membawa mimpi
menitipkan harapan di tengah sepi

mata air kehidupan, sumber abadi
menghidupi jiwa yang haus makna
di setiap alirannya ada janji
bahwa hidup takkan pernah sia-sia

dalam gemericik yang merdu berdansa
tersemat kisah tentang luka yang sembuh
airnya bening, menenangkan rasa
menghapus gundah, menyejukkan tubuh

walau terkadang terhalang batu
ia tetap mencari jalan lurus
seperti kita yang terus berseru
menemukan arti di dunia yang terus arus

mata air ini, takkan kering
seperti cinta, harapan, dan kasih sayang
mengarungi waktu, abadi, tak berpaling
menjadi sumber kekuatan yang takkan hilang

***
Solo, Senin, 16 September 2024. 7:13 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun