Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kisah Peringatan, Mengapa Romeo dan Juliet Tidak Harus Menjadi Cinta Ideal Kita

28 Agustus 2024   07:52 Diperbarui: 28 Agustus 2024   08:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ArtPal

Friar Lawrence, suara akal sehat dalam drama tersebut, memperingatkan Romeo dan Juliet bahwa "kesenangan yang penuh kekerasan ini memiliki akhir yang penuh kekerasan." Nasihatnya untuk "mencintai dengan sewajarnya" adalah pelajaran penting yang sering kali diabaikan. Dalam pencarian kita akan gairah dan intensitas, kita lupa bahwa cinta sejati bukanlah tentang tindakan besar atau pengorbanan dramatis. Cinta sejati adalah tentang tindakan kebaikan dan perhatian kecil sehari-hari yang menjaga hubungan tetap kuat.

Membangun Cinta yang Abadi

Jadi, apa yang dapat kita pelajari dari kisah tragis Romeo dan Juliet? Pertama dan terutama, kita harus mempertimbangkan kembali gagasan bahwa cinta harus intens dan menguras tenaga agar menjadi nyata. Hubungan terbaik sering kali adalah hubungan yang dimulai dengan fondasi persahabatan, kepercayaan, dan rasa saling menghormati yang kuat. Ini tentang menemukan seseorang yang benar-benar Anda sukai dan kagumi, seseorang yang dapat Anda ajak membangun kehidupan, bahkan ketika percikan gairah awal memudar.

Bagaimanapun, pernikahan bukan hanya tentang mencintai pasangan Anda; ini tentang mencintai keluarga mereka, keunikan mereka, dan kehidupan yang Anda bangun bersama. Ini tentang membuat komitmen untuk saling mendukung, bahkan ketika masa-masa sulit, dan untuk mengatasi tantangan bersama. Upacara pernikahan, di mana kita berdiri di hadapan orang-orang yang kita cintai dan mengikrarkan komitmen kita, adalah pengingat bahwa cinta bukan hanya tentang dua orang---ini tentang komunitas yang mendukung mereka.

Moderasi dalam Cinta

Nasihat Friar Lawrence untuk mencintai secara moderat lebih relevan dari sebelumnya di dunia saat ini, di mana kita terus-menerus dibombardir dengan gambaran romansa yang diidealkan. Mudah untuk merasa ada yang salah jika hubungan kita tidak mencerminkan kisah cinta yang penuh gairah yang kita lihat di film dan di media sosial. Namun, cinta sejati bukanlah tentang gairah dan intensitas yang konstan; cinta sejati adalah tentang momen-momen tenang dalam hubungan, kepercayaan yang terbangun dari waktu ke waktu, dan rasa aman yang mendalam yang datang dari mengetahui bahwa pasangan Anda ada untuk Anda, apa pun yang terjadi.

Untuk menjaga api cinta tetap menyala, fokuslah pada gerakan-gerakan kecil sehari-hari yang menunjukkan kepada pasangan Anda betapa Anda peduli. Pergilah tidur pada waktu yang sama, tunjukkan minat pada kehidupan masing-masing, ucapkan terima kasih ketika mereka melakukan sesuatu yang baik. Tindakan cinta dan kebaikan ini mungkin tampak tidak penting, tetapi itu adalah dasar dari hubungan yang kuat dan langgeng.

Kesimpulan

Kisah Romeo dan Juliet mungkin merupakan salah satu kisah cinta paling terkenal yang pernah diceritakan, tetapi itu bukanlah kisah yang seharusnya kita cita-citakan. Sebaliknya, biarlah itu menjadi pengingat akan pentingnya moderasi, kesabaran, dan cinta yang tenang dan abadi yang mampu bertahan dalam ujian waktu. Seperti yang dikatakan oleh biarawan dengan bijak, "Orang yang berlari cepat akan tersandung."

***

Solo, Rabu, 28 Agustus 2024. 7:37 am

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun