Imajinasi bukan sekadar pelarian yang aneh; ini adalah alat praktis yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan kita. Salah satu contohnya adalah teknik self-hypnosis seperti pelatihan autogenik, di mana individu mengulang frasa yang memicu kondisi relaksasi fisik. Dengan membayangkan sensasi hangat dan berat di anggota tubuh, praktisi dapat mencapai kondisi tenang yang meredakan stres dan kecemasan. Ini adalah demonstrasi yang jelas tentang bagaimana pikiran kita dapat dimanfaatkan untuk memengaruhi kondisi fisik kita.
Demikian pula, fantasi erotis dapat merangsang perasaan keterhubungan, keintiman, dan bahkan perubahan hormonal, yang dapat sangat bermanfaat dalam hubungan atau selama masa kesepian. Fantasi ini memungkinkan kita untuk menciptakan kembali pengalaman emosional yang positif, bahkan ketika keadaan sebenarnya tidak ada.
Fantasi sebagai Alat Penyembuhan
Salah satu penggunaan fantasi yang paling mendalam adalah dalam proses berduka. Ketika orang yang dicintai meninggal dunia, rasa sakit karena ketidakhadiran mereka bisa sangat berat. Namun, dengan terlibat dalam percakapan imajiner dengan almarhum, Anda dapat mempertahankan rasa keterhubungan dan kesinambungan. Bentuk fantasi ini memungkinkan Anda untuk menjaga hubungan dalam pikiran Anda, memberikan kenyamanan dan membantu Anda menavigasi proses berduka.
Seperti yang ditulis Mitch Albom dengan pedih dalam Tuesdays With Morrie, "Kematian mengakhiri kehidupan, bukan hubungan." Sentimen ini menangkap esensi bagaimana fantasi dapat menjaga kehadiran orang yang dicintai tetap hidup di hati dan pikiran Anda, bahkan setelah mereka tiada.
Kesimpulan
Menjembatani kesenjangan antara fantasi dan kenyataan bukanlah tentang kehilangan kontak dengan apa yang nyata; melainkan tentang mengenali kekuatan persepsi dalam membentuk pengalaman kita. Dengan memahami dan menerima cara-cara pikiran kita mengaburkan batasan antara apa yang nyata dan apa yang terasa nyata, kita dapat menggunakan imajinasi sebagai alat untuk dukungan emosional, penyembuhan, dan pertumbuhan pribadi. Dengan demikian, kita memperkaya kehidupan kita, menjadikan batas antara fantasi dan kenyataan sebagai tempat yang penuh kemungkinan dan kenyamanan.
***
Solo, Kamis, 22 Agustus 2024. 6:42 am
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H