Wawasan Utama
- Komunikasi yang teratur, bervariasi, dan tidak menghakimi membantu menjaga hubungan tetap terbuka.
- Menyeimbangkan dukungan dengan penghormatan terhadap otonomi sangatlah penting.
- Ungkapan "sebagian diriku" memungkinkan orang tua untuk berbagi pandangan mereka sambil mengakui kekhawatiran anak mereka.
Komunikasi yang efektif dengan anak dewasa bisa menjadi tantangan nyata. Menemukan titik terbaik antara dukungan dan ruang sangatlah penting saat mereka menentukan jalan mereka. Tindakan penyeimbangan ini membutuhkan kesabaran, pengertian, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebutuhan mereka yang terus berkembang. Orang tua dapat membentuk ikatan yang lebih kuat dan terbuka dengan secara aktif mendengarkan dan menunjukkan minat yang tulus terhadap pengalaman mereka.
Strategi untuk Meningkatkan Keterbukaan dengan Anak Dewasa Anda
1. Menumbuhkan Lingkungan yang Tidak Menghakimi
Menciptakan lingkungan yang tidak menghakimi mendorong keterbukaan. Berikut adalah beberapa contoh praktis:
Mendengarkan Aktif
Skenario: Sarah pulang mengunjungi orang tuanya setelah seminggu penuh stres di tempat kerja. Ibunya, Mary, memperhatikan Sarah terlihat lelah dan bertanya, "Bagaimana minggumu?" Alih-alih memberikan nasihat atau kritik langsung, Mary mendengarkan dengan penuh perhatian, mengangguk dan memberikan komentar yang mendukung seperti, "Kedengarannya kasar," dan "Aku yakin kamu akan melewati ini."
Empati dan Pemahaman
Skenario: John mengkhawatirkan putranya, Michael, yang baru saja beralih karier. Daripada mempertanyakan keputusan Michael, John berkata, "Aku mengerti mengapa perubahan ini penting bagimu. Ceritakan lebih banyak tentang apa yang membuatmu bersemangat tentang jalan baru ini."
Hindari Nasihat yang Tidak Diminta
Skenario: Emily bercerita kepada ayahnya, Robert, bahwa dia mengalami masalah dengan rekan kerjanya. Alih-alih langsung memberitahunya apa yang harus dilakukan, Robert malah menjawab, "Kedengarannya menantang. Bagaimana kamu menanganinya?" Pendekatan ini menunjukkan dukungan tanpa melampaui batas.
2. Jaga Komunikasi yang Konsisten
Komunikasi yang teratur dan bervariasi membantu menjaga hubungan tetap terbuka. Perhatikan contoh berikut:
Check-In Reguler
Skenario: Mark dan putrinya, Lisa, menjadwalkan panggilan mingguan pada Minggu pagi. Rutinitas ini menjadi ruang yang nyaman bagi Lisa untuk berbagi kabar terkini tentang hidupnya, karena ia tahu bahwa ia memiliki waktu khusus untuk terhubung dengan ayahnya.
Gunakan Berbagai Saluran Komunikasi
Skenario: Rachel lebih suka berkirim pesan, sedangkan ibunya, Karen, suka menelepon. Untuk mengakomodasi preferensi Rachel, Karen mengirim pesan kepadanya setiap minggu, berbagi sedikit kabar terbaru dan mengecek kabarnya. Saat mereka berbicara di telepon, Rachel merasa lebih terhubung dan siap untuk berbagi.
Hadir dan Terlibat
Skenario: Putra Tom, Kevin, datang untuk makan malam. Tom memutuskan untuk meletakkan ponselnya dan fokus sepenuhnya pada percakapan mereka. Perhatian yang tidak terbagi ini membuat Kevin merasa dihargai dan mendorongnya untuk berbagi pengalaman terkininya.
3. Mendorong Kemandirian dan Menghargai Batasan
Menyeimbangkan dukungan dengan penghormatan terhadap otonomi sangatlah penting. Berikut adalah beberapa skenario ilustratif:
Dukung Kemerdekaan Mereka
Skenario: Anna baru saja memulai bisnisnya sendiri. Ayahnya, James, menyatakan dukungannya dengan mengatakan, "Aku bangga padamu karena telah mengambil langkah ini. Bagaimana aku dapat mendukungmu dalam perjalanan ini?" alih-alih mempertanyakan keputusannya atau menawarkan nasihat yang tidak diminta.
Hormati Batasan Mereka
Skenario: Putri David, Jessica, sedang mengalami putus cinta tetapi belum siap mendiskusikannya. David mengatakan kepadanya, "Aku di sini kapan pun kamu ingin berbicara, tetapi aku mengerti jika kamu memerlukan waktu." Dengan menghormati ruangnya, David menunjukkan bahwa dia peduli tanpa menekannya.
Tawarkan Dukungan tanpa Syarat
Skenario: Putra Paul, Alex, mengaku dia melakukan kesalahan di tempat kerja dan takut akan konsekuensinya. Paul menjawab, "Semua orang membuat kesalahan, dan aku di sini untukmu apa pun yang terjadi. Mari kita lihat bagaimana kamu dapat mengatasi hal ini." Hal ini meyakinkan Alex dan mendorongnya untuk jujur.
Tingkatkan Dampak Anda dengan Frasa "Sebagian Diriku" Â
Ketika saya melatih orang tua yang anak-anaknya sedang mengalami kesulitan, saya menemukan ungkapan "sebagian diriku" bisa menjadi alat yang ampuh. Ini membantu orang tua mengatasi konflik dan mengungkapkan perasaan mereka tanpa terdengar menuduh atau sombong. Hal ini memungkinkan orang tua untuk berbagi perspektif mereka sambil mengakui otonomi dan perasaan anak mereka.
Mendengarkan Aktif dengan "Sebagian Diriku"
Skenario: Sarah pulang ke rumah dalam keadaan stres, dan ibunya, Mary, berkata, "Sebagian diriku ingin memberimu nasihat, tapi aku tahu lebih penting mendengarkannya sekarang. Bagaimana minggumu?" Pendekatan ini menunjukkan empati dan pengendalian diri, membina lingkungan yang mendukung.
Empati dan Pemahaman dengan "Sebagian Diriku"
Skenario: John prihatin dengan peralihan karier Michael. Dia berkata, "Sebagian diriku khawatir tentang risikonya, namun aku memahami mengapa perubahan ini membuat kamu bersemangat. Ceritakan lebih banyak tentang hal ini." Hal ini membantu menyeimbangkan kekhawatiran John dengan dukungannya terhadap keputusan Michael.
Menghormati Batasan dengan "Sebagian Diriku"
Skenario: Jessica belum siap membicarakan perpisahannya. David berkata, "Sebagian diriku ingin bertanya lebih banyak, tapi aku menghargai kamu membutuhkan waktu. Aku akan siap membantu jika kamu sudah siap." Hal ini menghormati batasan Jessica sekaligus menunjukkan kesiapannya untuk mendengarkan.
Kesimpulan
Membangun hubungan yang terbuka dan komunikatif dengan anak dewasa Anda melibatkan penciptaan lingkungan yang aman dan tidak menghakimi, menjaga komunikasi yang konsisten dan bermakna, serta menghormati kemandirian dan batasan mereka. Dengan memasukkan strategi ini ke dalam interaksi sehari-hari dan menggunakan ungkapan empati seperti "sebagian dari diriku", Anda dapat membina hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan, pengertian, dan saling menghormati, sehingga mendorong anak Anda untuk berbagi kehidupan dengan Anda dengan lebih bebas.
***
Solo, Jumat, 12 Juli 2024. 12:52 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H