Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membangun Jembatan: Menumbuhkan Komunikasi Terbuka dan Kepercayaan dengan Anak Dewasa Anda

12 Juli 2024   13:34 Diperbarui: 12 Juli 2024   13:35 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Enrizen

Skenario: Emily bercerita kepada ayahnya, Robert, bahwa dia mengalami masalah dengan rekan kerjanya. Alih-alih langsung memberitahunya apa yang harus dilakukan, Robert malah menjawab, "Kedengarannya menantang. Bagaimana kamu menanganinya?" Pendekatan ini menunjukkan dukungan tanpa melampaui batas.

2. Jaga Komunikasi yang Konsisten

Komunikasi yang teratur dan bervariasi membantu menjaga hubungan tetap terbuka. Perhatikan contoh berikut:

Check-In Reguler

Skenario: Mark dan putrinya, Lisa, menjadwalkan panggilan mingguan pada Minggu pagi. Rutinitas ini menjadi ruang yang nyaman bagi Lisa untuk berbagi kabar terkini tentang hidupnya, karena ia tahu bahwa ia memiliki waktu khusus untuk terhubung dengan ayahnya.

Gunakan Berbagai Saluran Komunikasi

Skenario: Rachel lebih suka berkirim pesan, sedangkan ibunya, Karen, suka menelepon. Untuk mengakomodasi preferensi Rachel, Karen mengirim pesan kepadanya setiap minggu, berbagi sedikit kabar terbaru dan mengecek kabarnya. Saat mereka berbicara di telepon, Rachel merasa lebih terhubung dan siap untuk berbagi.

Hadir dan Terlibat

Skenario: Putra Tom, Kevin, datang untuk makan malam. Tom memutuskan untuk meletakkan ponselnya dan fokus sepenuhnya pada percakapan mereka. Perhatian yang tidak terbagi ini membuat Kevin merasa dihargai dan mendorongnya untuk berbagi pengalaman terkininya.

3. Mendorong Kemandirian dan Menghargai Batasan

Menyeimbangkan dukungan dengan penghormatan terhadap otonomi sangatlah penting. Berikut adalah beberapa skenario ilustratif:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun