Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Interaksi Kompleks Daya Tarik, Keseksian, Kecerdasan, dan Humor dalam Hubungan Romantis

3 Juli 2024   08:25 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:02 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seorang intelektual adalah orang yang menemukan satu hal yang lebih menarik daripada seks." ---Aldous Huxley

"Awalnya, aku tidak tertarik dengan teman kencanku saat ini, yang tidak secantik pria yang pernah kukencani. Namun, setelah menghabiskan beberapa hari bersama, penuh dengan tawa dan perbincangan intim, aku mulai merasa tertarik padanya." - Seorang wanita

Kecerdasan dan humor sama-sama menarik bagi pasangan karena keduanya meningkatkan interaksi timbal balik yang bermakna dan menyenangkan. Mana yang lebih penting?

Kecerdasan dianggap berkorelasi dengan daya tarik, namun korelasinya tidak linier. Gilles Gignac dan rekannya menunjukkan bahwa kecerdasan calon pasangan mencapai puncaknya pada persentil ke-90, yang mana kecerdasannya melampaui 90% populasi. 

Mereka menemukan bahwa persentil kecerdasan ke-90 (IQ 120) dinilai, terutama oleh perempuan, sebagai yang paling menarik secara seksual dan diinginkan untuk menjadi pasangan jangka panjang. Orang yang lebih pintar dari 99% populasi (IQ 135) sedikit kurang menarik sebagai pasangan dibandingkan mereka yang berada pada persentil ke-90 namun masih lebih menarik dibandingkan seseorang yang lebih pintar dari 50% populasi. 

Menurunnya ketertarikan pada tingkat kecerdasan ekstrim disebabkan oleh kesulitan kompetensi sosial yang disebabkan oleh individu yang sangat cerdas. Orang-orang ini sering dianggap kutu buku, sehingga membuat interaksi timbal balik menjadi menantang (di sini). Meskipun kecerdasan itu berharga, hal itu tidak menghilangkan pentingnya penampilan luar; itu hanya mengurangi kepentingannya.

Humor, meskipun merupakan salah satu bentuk kecerdasan, bukanlah sifat yang dimiliki semua orang cerdas. Penelitian menemukan bahwa mereka yang memiliki selera humor yang baik memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan individu yang kurang lucu dan lebih sedikit menderita depresi dan agresi. 

Tertawa mengubah otak kita, membuat kita lebih bijaksana, ramah, dan lebih puas dengan hidup kita. Memiliki "selera humor yang baik" dinilai oleh wanita sebagai sifat yang paling diinginkan pria. Orang dengan selera humor yang baik dinilai lebih menarik dan dipandang sebagai pasangan jangka panjang yang lebih cocok dibandingkan orang yang lebih serius. 

Selera humor yang baik terkait dengan kecerdasan emosional yang tinggi dan sangat diinginkan oleh pasangan. Namun, gaya humor jahat, seperti sarkasme, ejekan, dan humor yang menonjolkan diri, tidak memberikan manfaat seperti itu. Humor meningkatkan keseksian tetapi tidak menimbulkan obsesi, tidak seperti ketertarikan fisik yang intens.

Interaksi bersama yang timbal balik memang membawa perbedaan. Jeffery Hall menemukan bahwa "ketika orang-orang tertawa bersama, mereka melakukan hal yang sama dengan humor, yaitu menciptakan sesuatu yang lucu dan menyenangkan satu sama lain." 

Studi lain menemukan bahwa kecerdasan terukur tidak meningkatkan daya tarik pasangan, sedangkan kecerdasan dan kelucuan meningkatkan daya tarik pasangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun