Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merangkul Ambiguitas: Kekuatan Tersembunyi dalam Ketidakpastian

29 Juni 2024   07:09 Diperbarui: 29 Juni 2024   07:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: AdobeStock

Ambiguitas mendorong individu untuk menerima bahwa tidak semua situasi memiliki jawaban yang jelas, sehingga mendorong pola pikir kemampuan beradaptasi dan keterbukaan. Penerimaan ini mengurangi kecemasan dan menumbuhkan pendekatan yang lebih tangguh terhadap tantangan hidup, karena individu menjadi lebih nyaman menghadapi hal-hal yang tidak diketahui.

Ambiguitas dalam Pengambilan Keputusan

Meskipun ambiguitas bisa meresahkan, ambiguitas juga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Model pengambilan keputusan tradisional sering kali mengasumsikan pilihan yang jelas dan terdefinisi dengan baik, namun keputusan di kehidupan nyata sering kali diselimuti ambiguitas. Merangkul ambiguitas dalam pengambilan keputusan memungkinkan pilihan yang lebih bernuansa dan terinformasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Lipshitz dan Strauss (1997) menunjukkan bahwa pengambil keputusan yang dapat menoleransi ambiguitas akan lebih baik dalam mempertimbangkan berbagai perspektif dan mempertimbangkan hasil yang lebih luas. Kemampuan ini menghasilkan keputusan yang lebih seimbang dan efektif, karena individu tidak dibatasi oleh kebutuhan akan kepastian yang segera.

Ambiguitas dan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional, kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi seseorang dan orang lain, merupakan aspek lain di mana ambiguitas memainkan peran penting. Situasi sosial yang ambigu mengharuskan individu untuk membaca yang tersirat dan menafsirkan isyarat halus, sehingga meningkatkan kesadaran emosional dan empati mereka.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Mikolajczak dan rekannya (2007) menemukan bahwa individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi lebih baik dalam menghadapi skenario sosial yang ambigu. Mereka dapat menyimpulkan emosi dan niat yang mendasarinya, sehingga menghasilkan interaksi antarpribadi yang lebih efektif dan hubungan yang lebih kuat.

Merangkul Ambiguitas dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengingat banyaknya manfaat dari ambiguitas, bagaimana kita dapat belajar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa strateginya:

1. Kembangkan Rasa Ingin Tahu: Dekati situasi ambigu dengan rasa ingin tahu, bukan rasa cemas. Ajukan pertanyaan, jelajahi interpretasi yang berbeda, dan tetap terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baru.

2. Latih Perhatian Penuh: Latihan kesadaran dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang terkait dengan ambiguitas. Dengan tetap hadir dan tidak menghakimi, Anda dapat menoleransi ketidakpastian dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun