Menyadari dan Mengelola Perubahan Fisiologis Kita
Langkah pertama dalam membangun kepercayaan adalah merasakan penderitaan orang lain dan mengomunikasikannya melalui isyarat nonverbal. Dengan menyadari perubahan fisiologis kita, kita dapat menyelaraskan diri dengan tubuh kita untuk memberi sinyal dukungan, bukan penderitaan bersama. Hal ini memungkinkan kita memberikan dukungan yang diperlukan tanpa menambah penderitaan mereka.
Contoh dinamika tersebut terlihat pada Final Ladies Wimbledon 2023, di mana Ons Jabeur berjuang di bawah tekanan yang sangat besar. Kesusahan yang dirasakan suaminya menambah penderitaannya, menyoroti bagaimana respons fisiologis yang saling terkait dapat memengaruhi dukungan.
Menyadari bagaimana reaksi tubuh kita berdampak pada kemampuan kita untuk membantu memungkinkan kita untuk "menyadari tubuh kita di tempatnya". Melalui kesadaran dan perawatan diri, kita dapat melunakkan reaksi fisiologis kita dan menyelaraskan niat kita untuk mendukung orang yang kita sayangi.
Kisah Inspiratif dalam Mengubah Empati Menjadi Kasih Sayang
Kisah Simone Biles menggambarkan bagaimana mengubah empati menjadi kasih sayang. Tindakan sederhana ibunya yang mengepang rambut sebelum kompetisi memberikan sentuhan dan ikatan yang diperlukan, menunjukkan bagaimana memahami dan memenuhi kebutuhan fisiologis kita dapat meningkatkan dukungan kita terhadap orang yang kita cintai.
Penutup
Dengan mengubah empati menjadi kasih sayang, kita dapat membantu orang-orang yang kita sayangi dengan lebih efektif. Melalui pengelolaan diri dan kesadaran fisiologis, kita dapat memberikan dukungan yang mereka perlukan sambil menjaga kesejahteraan kita sendiri. Dalam proses ini, kita tidak hanya meringankan penderitaan mereka, tetapi juga memperkuat hubungan dan koneksi yang lebih dalam dan penuh kasih.
***
Solo, Selasa, 4 Juni 2024. 6:49 pm
Suko Waspodo