Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengubah Empati Menjadi Kasih Sayang: Tantangan Membantu Orang yang Kita Cintai

4 Juni 2024   19:07 Diperbarui: 4 Juni 2024   19:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: The Happiness Blog

Menyadari dan Mengelola Perubahan Fisiologis Kita

Langkah pertama dalam membangun kepercayaan adalah merasakan penderitaan orang lain dan mengomunikasikannya melalui isyarat nonverbal. Dengan menyadari perubahan fisiologis kita, kita dapat menyelaraskan diri dengan tubuh kita untuk memberi sinyal dukungan, bukan penderitaan bersama. Hal ini memungkinkan kita memberikan dukungan yang diperlukan tanpa menambah penderitaan mereka.

Contoh dinamika tersebut terlihat pada Final Ladies Wimbledon 2023, di mana Ons Jabeur berjuang di bawah tekanan yang sangat besar. Kesusahan yang dirasakan suaminya menambah penderitaannya, menyoroti bagaimana respons fisiologis yang saling terkait dapat memengaruhi dukungan.

Menyadari bagaimana reaksi tubuh kita berdampak pada kemampuan kita untuk membantu memungkinkan kita untuk "menyadari tubuh kita di tempatnya". Melalui kesadaran dan perawatan diri, kita dapat melunakkan reaksi fisiologis kita dan menyelaraskan niat kita untuk mendukung orang yang kita sayangi.

Kisah Inspiratif dalam Mengubah Empati Menjadi Kasih Sayang

Kisah Simone Biles menggambarkan bagaimana mengubah empati menjadi kasih sayang. Tindakan sederhana ibunya yang mengepang rambut sebelum kompetisi memberikan sentuhan dan ikatan yang diperlukan, menunjukkan bagaimana memahami dan memenuhi kebutuhan fisiologis kita dapat meningkatkan dukungan kita terhadap orang yang kita cintai.

Penutup

Dengan mengubah empati menjadi kasih sayang, kita dapat membantu orang-orang yang kita sayangi dengan lebih efektif. Melalui pengelolaan diri dan kesadaran fisiologis, kita dapat memberikan dukungan yang mereka perlukan sambil menjaga kesejahteraan kita sendiri. Dalam proses ini, kita tidak hanya meringankan penderitaan mereka, tetapi juga memperkuat hubungan dan koneksi yang lebih dalam dan penuh kasih.

***

Solo, Selasa, 4 Juni 2024. 6:49 pm

Suko Waspodo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun