Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecelakaan Bis yang Sering Terjadi: Sebab, Dampak, dan Upaya Pencegahannya

16 Mei 2024   10:44 Diperbarui: 16 Mei 2024   10:50 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah harus terus meningkatkan kualitas infrastruktur jalan, termasuk memperbaiki jalan yang rusak, meningkatkan penerangan jalan, dan memasang rambu-rambu lalu lintas yang jelas.

2. Peningkatan Kualitas Pengemudi

Pelatihan dan sertifikasi bagi pengemudi bis harus ditingkatkan. Pengemudi yang profesional dan terlatih dapat mengurangi risiko kecelakaan.

3. Pemeriksaan Berkala Kendaraan

Pemerintah dan perusahaan transportasi harus memastikan bahwa bis yang beroperasi berada dalam kondisi yang layak jalan. Pemeriksaan berkala dan perawatan rutin harus menjadi standar wajib.

4. Edukasi dan Kampanye Keselamatan

Edukasi mengenai keselamatan di jalan raya harus terus digencarkan. Kampanye keselamatan tidak hanya ditujukan bagi pengemudi, tetapi juga bagi penumpang agar lebih peduli terhadap keselamatan mereka.

5. Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum

Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran lalu lintas harus ditingkatkan. Pengawasan berkala dan tindakan tegas terhadap pelanggar dapat menjadi efek jera yang efektif.

Kesimpulan

Kecelakaan bis di negara ini adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan multidimensi untuk mengatasinya. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan transportasi, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan kondisi yang lebih aman bagi semua pengguna jalan. Dengan upaya bersama, diharapkan angka kecelakaan bis dapat diminimalisir, sehingga keselamatan dan kenyamanan penumpang bis dapat terjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun