Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerakusan

15 Maret 2024   15:59 Diperbarui: 15 Maret 2024   16:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di dunia yang penuh harta dan kuasa
kerakusan merajalela tanpa henti
menggerogoti hati yang berdosa
membuat manusia semakin terbelenggu

kerakusan mengoyak persaudaraan
menyulut api kebencian dan pertikaian
mendewakan harta, jiwa terlupa kemanusiaan
di tengah hiruk-pikuk dunia yang tak berdosa

manusia menjadi budak harta benda
mengorbankan segalanya demi keuntungan
lupa bahwa kekayaan sejati terdapat di dalam dada
di sana tempat cinta dan kebaikan bersinggungan

tetapi di tengah hiruk-pikuk kerakusan
ada suara-suara kecil yang tak terdengar
suara-suara hati berteriak membangkitkan kesadaran
bahwa kebahagiaan sejati bukan dalam harta terkumpul

mari kita lawan kerakusan dengan kebijaksanaan
membangun dunia yang penuh kasih dan perdamaian
bersama-sama kita jadikan dunia ini lebih berarti
dengan kasih, keadilan, dan kebahagiaan yang abadi

***
Solo, Jumat, 15 Maret 2024. 3:55 pm
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun