Kaitannya dengan Ketakutan dan Paksaan
Keraguan obsesif sering kali memicu ketakutan atau ketidaknyamanan yang hebat. Rasa takut ini biasanya tidak sebanding dengan ancaman nyata apa pun, namun terasa sangat nyata bagi orang yang mengalaminya. Ketakutan ini memicu perilaku kompulsif yang merupakan ciri OCD.
Kompulsi adalah perilaku berulang atau tindakan mental yang membuat seseorang merasa terdorong untuk melakukannya sebagai respons terhadap obsesi atau berdasarkan aturan yang kaku. Perilaku ini bertujuan untuk mengurangi tekanan atau mencegah kejadian yang ditakuti. Namun, hal tersebut sering kali berlebihan, memakan waktu, dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Misalnya, seseorang yang takut terkontaminasi mungkin mencuci tangannya berulang kali dan dalam waktu lama, menggunakan ritual atau aturan tertentu. Ritual-ritual ini untuk sementara mengurangi kecemasan yang terkait dengan obsesi, memperkuat siklus obsesi dan kompulsif.
Pengobatan dan Klarifikasi Batasan
Memahami batas antara keraguan dan obsesi sangat penting untuk pengobatan yang efektif. Meskipun keraguan adalah bagian alami dari kehidupan, obsesi mewakili manifestasi keraguan yang lebih ekstrem, menyedihkan, dan tidak berfungsi.
Pendekatan terapi seperti Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) dengan Exposure and Response Prevention (ERP) dianggap sangat efektif untuk OCD. Terapi ini membantu individu menghadapi obsesinya tanpa melakukan perilaku kompulsif yang meredakan kecemasan untuk sementara.
Obat-obatan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) juga biasa digunakan untuk mengobati OCD, seringkali dikombinasikan dengan terapi.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal terus-menerus bergumul dengan keraguan, ketakutan, atau perilaku kompulsif yang mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental. Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat, mengembangkan rencana perawatan yang dipersonalisasi, dan menawarkan dukungan selama proses pemulihan.
***
Solo, Sabtu, 9 Maret 2024. 11:31 am
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H