Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Manakah Batas antara Keraguan dan Obsesi?

9 Maret 2024   11:39 Diperbarui: 9 Maret 2024   11:42 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaitannya dengan Ketakutan dan Paksaan

Keraguan obsesif sering kali memicu ketakutan atau ketidaknyamanan yang hebat. Rasa takut ini biasanya tidak sebanding dengan ancaman nyata apa pun, namun terasa sangat nyata bagi orang yang mengalaminya. Ketakutan ini memicu perilaku kompulsif yang merupakan ciri OCD.

Kompulsi adalah perilaku berulang atau tindakan mental yang membuat seseorang merasa terdorong untuk melakukannya sebagai respons terhadap obsesi atau berdasarkan aturan yang kaku. Perilaku ini bertujuan untuk mengurangi tekanan atau mencegah kejadian yang ditakuti. Namun, hal tersebut sering kali berlebihan, memakan waktu, dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Misalnya, seseorang yang takut terkontaminasi mungkin mencuci tangannya berulang kali dan dalam waktu lama, menggunakan ritual atau aturan tertentu. Ritual-ritual ini untuk sementara mengurangi kecemasan yang terkait dengan obsesi, memperkuat siklus obsesi dan kompulsif.

Pengobatan dan Klarifikasi Batasan

Memahami batas antara keraguan dan obsesi sangat penting untuk pengobatan yang efektif. Meskipun keraguan adalah bagian alami dari kehidupan, obsesi mewakili manifestasi keraguan yang lebih ekstrem, menyedihkan, dan tidak berfungsi.

Pendekatan terapi seperti Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) dengan Exposure and Response Prevention (ERP) dianggap sangat efektif untuk OCD. Terapi ini membantu individu menghadapi obsesinya tanpa melakukan perilaku kompulsif yang meredakan kecemasan untuk sementara.

Obat-obatan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) juga biasa digunakan untuk mengobati OCD, seringkali dikombinasikan dengan terapi.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal terus-menerus bergumul dengan keraguan, ketakutan, atau perilaku kompulsif yang mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental. Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat, mengembangkan rencana perawatan yang dipersonalisasi, dan menawarkan dukungan selama proses pemulihan.

***
Solo, Sabtu, 9 Maret 2024. 11:31 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun