Di pagi yang sepi, dalam sentuhan awal mentari, kupandang kosong cangkir kopi, hitam legam memancar sinari. Di setiap seruputnya, rasa getir membaur manis, seperti hidup yang terkisah, pahit namun juga nikmati.
Lalu datanglah alunan musik, mengalir begitu lembut, Indie yang merdu, menghanyutkan hati yang resah terluka. Di antara dentingan gitar dan lirik yang terlontar, sesungguhnya, ada kesendirian yang menjadi saksi diamku.
Kopi dan musik, dua teman setia dalam sunyi, menemani langkah-langkah di jalanan berliku ini. Dalam goresan kata dan nada yang membelai, aku harap rasa hampa ini pun akan sirna tergantikan.
Mungkin di balik asap kopi dan irama indie yang melaju, tersimpan makna tentang kehidupan yang tak pernah surut berjuang. Kehadiranmu, oh kopi dan musik indie yang kudengar, menyulut semangat, merangkai cerita, hingga nafas ini terhempas.
***
Solo, Sabtu, 9 Maret 2024. 6:41 am
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H