Puasa Intermiten (Intermittent Fasting / IF) adalah pola makan di mana Anda melakukan siklus antara periode makan dan puasa. Ini bukan tentang makanan apa yang harus dimakan, melainkan kapan Anda harus memakannya. Hal ini berbeda dengan kebanyakan diet yang seringkali berfokus pada makanan apa yang harus dimakan atau dihindari.
Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan puasa intermiten, namun metode yang paling populer biasanya melibatkan pembagian hari atau minggu menjadi periode makan dan puasa.
Berikut beberapa metode umum:
Metode 16/8
- Metode ini melibatkan puasa selama 16 jam setiap hari dan membatasi waktu makan harian Anda menjadi 8 jam.
- Misalnya, Anda bisa makan antara pukul 12.00 hingga 20.00, lalu berpuasa dari pukul 20.00 hingga 12.00 keesokan harinya.
Pola Makan 5:2
- Dengan metode ini, Anda makan secara normal selama lima hari dalam seminggu, lalu membatasi kalori menjadi sekitar 500--600 untuk dua hari yang tidak berturut-turut (seperti Senin dan Kamis).
Makan-Berhenti-Makan
- Ini melibatkan puasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu.
- Misalnya, tidak makan dari makan malam suatu hari hingga makan malam keesokan harinya.
Puasa Alternatif
- Metode ini melibatkan pergantian hari makan teratur dan hari puasa atau makan sangat sedikit kalori.
- Beberapa variasi mengizinkan sekitar 500 kalori pada hari puasa.
Diet Prajurit
- Metode ini melibatkan makan sejumlah kecil buah-buahan dan sayuran mentah di siang hari dan kemudian makan satu porsi besar di malam hari.
- Masa puasa berlangsung sekitar 20 jam setiap hari.
Melewatkan Makan Secara Spontan
- Ini bukanlah rencana puasa yang terstruktur, namun beberapa orang secara alami akhirnya makan lebih sedikit atau melewatkan waktu makan ketika mereka sibuk atau tidak lapar.
Bagaimana cara kerjanya?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!