Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa Itu Puasa Intermiten? Panduan Pemula yang Lengkap

8 Maret 2024   18:41 Diperbarui: 8 Maret 2024   18:42 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide utama di balik puasa intermiten adalah memungkinkan tubuh Anda menggunakan lemak yang tersimpan untuk energi. Saat Anda makan, tubuh Anda menggunakan glukosa dari makanan Anda untuk energi. Kelebihan glukosa disimpan di hati dan otot sebagai glikogen.

Selama masa puasa, tubuh Anda tidak memiliki sumber glukosa baru dari makanan, sehingga tubuh mulai menggunakan simpanan glikogen. Setelah simpanan glikogen habis, biasanya setelah sekitar 12 jam berpuasa, tubuh Anda mulai memecah simpanan lemak untuk dijadikan energi. Proses ini dapat menyebabkan penurunan berat badan seiring berjalannya waktu.

Manfaat Puasa Intermiten

  • Penurunan Berat Badan: Karena puasa dapat membantu Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan, banyak orang merasa lebih mudah menurunkan berat badan dengan puasa intermiten.
  • Peningkatan Kesehatan Metabolik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu meningkatkan penanda kesehatan seperti kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
  • Proses Perbaikan Seluler: Saat Anda dalam keadaan berpuasa, tubuh Anda memulai proses perbaikan seluler seperti autophagy, di mana sel menghilangkan komponen yang tidak berfungsi.
  • Dapat Membantu Mengurangi Risiko Penyakit Kronis: Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian.
  • Kesederhanaan dan Kenyamanan: Bagi banyak orang, lebih mudah melewatkan sarapan atau makan malam daripada merencanakan dan menyiapkan banyak makanan sepanjang hari.

Apakah Ini Tepat Untuk Semua Orang?

Puasa intermiten tidak cocok untuk semua orang. Penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan individu, obat-obatan, dan kebutuhan nutrisi sebelum memulai program puasa apa pun.

  • Wanita hamil atau menyusui sebaiknya tidak mencoba puasa intermiten.
  • Penderita diabetes atau kondisi kronis lainnya harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai.
  • Mereka yang memiliki riwayat gangguan makan harus menghindari puasa.

Kiat untuk Memulai

  • Mulai Lambat: Jika Anda baru berpuasa, pertimbangkan untuk memulai dengan jangka waktu puasa 12 jam dan secara bertahap meningkatkannya.
  • Tetap Terhidrasi: Minumlah banyak air, teh herbal, atau minuman non-kalori lainnya selama masa puasa.
  • Dengarkan Tubuh Anda: Jika Anda merasa tidak enak badan atau lapar berlebihan, tidak apa-apa untuk berbuka puasa.
  • Makan Makanan Padat Nutrisi: Saat Anda makan, fokuslah pada makanan utuh dan padat nutrisi untuk mendukung kesehatan Anda secara keseluruhan.
  • Bersabarlah: Mungkin perlu waktu bagi tubuh Anda untuk menyesuaikan diri dengan puasa, jadi bersabarlah.

Ingatlah selalu bahwa metode puasa terbaik untuk Anda adalah metode yang sesuai dengan gaya hidup dan tujuan kesehatan Anda. Ada baiknya juga untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli gizi sebelum melakukan perubahan signifikan pada pola makan atau rutinitas puasa Anda.

***

Solo, Jumat, 8 Maret 2024. 6:27 pm

Suko Waspodo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun