3. Evaluasi Diri:Â Dengan melibatkan refleksi diri, seseorang dapat mengevaluasi kehidupan mereka secara menyeluruh. Apa yang telah dicapai, di mana kesalahan dilakukan, dan bagaimana dapat memperbaiki diri ke depannya.
4. Menghargai Kebahagiaan:Â Saat merasakan lapar dan haus, seseorang lebih memahami nilainya atas makanan dan minuman. Ini adalah kesempatan untuk bersyukur atas nikmat sehari-hari yang seringkali diambil sebagai sesuatu yang biasa saja.
Jadi, secara psikologis, puasa Ramadhan bisa dianggap sebagai bentuk meditasi yang menyeluruh, dengan membawa manfaat spiritual, emosional, dan mental bagi umat Islam yang melakukannya. Ini adalah waktu yang sangat penting untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri pada Tuhan, dan merasakan pengalaman bersama sebagai umat Muslim yang lebih besar.
***
Solo, Selasa, 5 Maret 2024. 2:25 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H