di tepi langit terbentang simpul cahaya
serpihan mimpi memeluk langit biru
konvergensi waktu, ruang bergelayut
di titik temu, kisah terpupuk
bintang-bintang merayap, menari serasi
menyemai rahasia di rongga malam
pada relung kegelapan, ada sinar harapan
konvergensi membawa kisah tak terduga
matahari dan bulan berdansa di horizon
memeluk erat keheningan malam
di sana, di saat konvergensi mencipta
keindahan bermula dari titik temu
hujan lembut merayap di bumi kering
menghidupkan kembali kesejukan alam
air mata langit bertemu dengan tanah
konvergensi, pertemuan takdir terwujud
dalam senandung waktu, tercipta harmoni
sebuah lagu dari konvergensi takdir
biarlah puisi ini merajut benang merah
di alam semesta, konvergensi adalah puisi abadi
***
Solo, Rabu, 24 Januari 2024. 8:03 pm
Suko Waspodo