Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ini Bukan Tentang Kita (Hanya Tentang Keinginan)

20 Januari 2024   22:42 Diperbarui: 20 Januari 2024   22:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Dalam bayang-bayang bisikan api kerinduan, sebuah kisah terungkap, sebuah melodi, sebuah kecapi. Puisi ini, sebuah tarian, dalam pakaian penuh gairah, namun, ketahuilah ini, sayang, ini bukan tentang kita, tapi keinginan.

Di bawah bulan, tempat rahasia bersekongkol, kita menapaki seluruh jalur pencobaan. Saat-saat singkat, rawa yang dahsyat, syair ini terbentang, dalam pakaian penuh gairah.

Bukan engkau, bukan aku, intinya keseluruhan, namun pelukan kerinduan, tumpukan kayu yang menghanguskan. Dalam pelukan senja, tempat fantasi bersekongkol, syair ini berbisik lembut, dalam balutan busana nafsu.

Sebuah simfoni ditulis, bukan untuk bertanya, tentang kelanggengan cinta, atau hati yang melelahkan. Tidak, lagu ini yang kita tenun, lumpur puitis ini, bernyanyi tentang nafsu sendirian, dalam pakaian nafsu.

Sebuah kebodohan yang ditulis dengan tinta yang dicelupkan ke dalam api, tidak ada janji yang dibuat, tidak ada sumpah yang harus dituntut. Karena di tengah malam, dimana mimpi bercita-cita, gema nafsu itulah yang kita kejar, dalam pakaian gairah.

Biarlah ayat-ayat menceritakan apa yang tidak dapat diperoleh dengan kata-kata, dalam tarian bayang-bayang, tempat fantasi bersekongkol. Ini, sayangku, bukan tentang kita secara keseluruhan, namun kerinduan yang masih melekat, dalam balutan busana nafsu.

***
Solo, Sabtu, 20 Januari 2024. 10:36 pm
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun