Dalam bayang-bayang yang dalam, tempat bisikan-bisikan bersembunyi, cinta rahasia, aku tidak bisa menyangkalnya. Dengan pena di tangan, hatiku terungkap, kisah cinta yang belum terungkap.
Dalam mimpi terang bulan, wajahmu muncul, sebuah simfoni harapan, menghilangkan ketakutan. Tawamu, melodi, manis dan jernih, gema di hatiku, semakin dekat.
Melalui jalan takdir yang berliku, aku memperhatikanmu dari jauh, begitu pelan. Seorang pengagum diam, rindu untuk menyampaikan, kata-kata cinta yang diam-diam bergoyang.
Matamu, dua bintang di malam hari, membimbingku melewati kegelapan, begitu terang. Di setiap saat, setiap kesempatan yang berlalu, aku menemukan diriku terjerat dalam romansa manis ini.
Senyummu, sinar matahari di tengah hujan, menghapus semua rasa sakitku yang tersembunyi. Pengagum rahasia, hati yang tertawan, dalam cintamu, aku menemukan seniku.
Aku telah menulis baris-baris ini dengan sangat hati-hati, untuk berbagi cinta, sangat jarang. Namun, identitasku tetap dirahasiakan, sebuah misteri cinta, tersegel selamanya.
Dalam mimpi, aku akan memelukmu erat-erat, kata-kata bisikan yang tidak akan pernah kamu dengar. Cinta rahasia, selamanya benar, untukmu sayangku, dariku, untukmu.
***
Solo, Jumat, 19 Januari 2024. 8:35 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H