10. Mengembangkan Gerai Sehat: Terlibat dalam aktivitas yang membantu melepaskan ketegangan yang menumpuk, seperti olahraga, seni, atau menulis jurnal. Menemukan jalan keluar yang sehat dapat mencegah emosi tertahan.
11. Tetapkan Harapan yang Realistis:Â Pahami bahwa tidak semuanya akan berjalan sesuai rencana, dan orang-orang mungkin berperilaku berbeda dari yang Anda harapkan. Menetapkan ekspektasi yang realistis dapat mengurangi rasa frustrasi dan kemarahan.
12. Pelajari Keterampilan Resolusi Konflik:Â Kembangkan keterampilan komunikasi dan resolusi konflik yang efektif. Ini termasuk mendengarkan secara aktif, ketegasan, dan menemukan kompromi.
Ingatlah bahwa mencegah eskalasi kemarahan adalah proses berkelanjutan yang melibatkan kesadaran diri dan latihan. Penting untuk mengatasi akar penyebab kemarahan dan mengupayakan solusi jangka panjang untuk mengelola emosi secara efektif. Jika masalah kemarahan terus berlanjut, disarankan untuk mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor.
***
Solo, Kamis, 11 Januari 2024. 2:22 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H