Perbedaan antara memotivasi diri sendiri dan mendorong diri sendiri bisa jadi tidak kentara, namun sering kali berkisar pada sifat pendekatan dan pola pikir yang mendasarinya. Mari kita jelajahi kedua konsep tersebut:
1. Memotivasi Diri Sendiri
- Penguatan Positif:Â Motivasi sering kali melibatkan penggunaan penguatan positif. Hal ini bisa berupa menetapkan tujuan, membayangkan kesuksesan, dan memberi penghargaan pada diri sendiri atas pencapaiannya. Penguatan positif mendorong pola pikir proaktif dan optimis.
- Motivasi Intrinsik:Â Motivasi sejati sering kali datang dari dalam. Ketika Anda termotivasi, Anda didorong oleh minat atau hasrat yang tulus terhadap apa yang Anda lakukan. Anda menemukan kegembiraan dan kepuasan dalam prosesnya, bukan hanya hasilnya.
- Komitmen Jangka Panjang: Motivasi cenderung bertahan dalam jangka panjang karena terkait dengan nilai, minat, dan pertumbuhan pribadi Anda. Ini membantu Anda tetap fokus pada tujuan Anda bahkan ketika menghadapi tantangan.
2. Mendorong Diri Sendiri
- Tekanan Eksternal:Â Mendorong diri sendiri mungkin melibatkan faktor eksternal seperti tenggat waktu, ekspektasi masyarakat, atau ketakutan akan konsekuensi. Meskipun motivasi eksternal bisa efektif, motivasi tersebut mungkin tidak akan berkelanjutan dalam jangka panjang tanpa adanya keselarasan internal.
- Risiko Stres dan Kelelahan:Â Terus memaksakan diri tanpa motivasi yang tulus dapat menyebabkan stres dan kelelahan. Hal ini dapat mengakibatkan perasaan lelah, dendam, atau kewalahan dengan tuntutan yang dibebankan pada Anda.
- Keuntungan Jangka Pendek:Â Mendorong diri sendiri dapat membuahkan hasil jangka pendek, terutama sebagai respons terhadap tekanan eksternal. Namun, hal ini mungkin tidak efektif dalam mempertahankan pendekatan yang konsisten dan memuaskan seiring berjalannya waktu.
Penting untuk menilai motivasi Anda secara teratur dan memastikan bahwa Anda mengembangkan keseimbangan yang sehat. Berikut beberapa tipnya:
*Renungkan Tujuan Anda:Â Pahami mengapa Anda mengejar tujuan tertentu. Jika alasannya selaras dengan nilai dan minat Anda, kemungkinan besar Anda sedang memotivasi diri sendiri. Jika tekanan tersebut sebagian besar disebabkan oleh tekanan eksternal, pertimbangkan untuk menilai kembali tujuan Anda.
*Periksa Pola Pikir Anda: Kembangkan pola pikir berkembang, dengan fokus pada pembelajaran dan peningkatan, bukan hanya pada hasil. Ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik Anda.
*Seimbangkan Tantangan dan Dukungan:Â Meskipun tantangan dapat memotivasi, penting untuk menyeimbangkannya dengan rasa sayang dan dukungan pada diri sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, dan akui pencapaian Anda selama ini.
Pada akhirnya, keseimbangan yang sehat antara motivasi dan dorongan lembut saat dibutuhkan dapat berkontribusi pada pendekatan pertumbuhan pribadi dan profesional yang lebih berkelanjutan dan memuaskan.
***
Solo, Senin, 8 Januari 2024. 1:35 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H