Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun di Kuntum Melati

25 November 2023   07:44 Diperbarui: 25 November 2023   07:53 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Painting by Sekh Farid Uddin Aktar

di pagi yang hening, embun menari
menetes lembut di atas kuntum melati
sinar mentari membelai pelan
menyapa embun yang gemulai

kuntum melati, putih nan suci
menyimpan rahasia dalam hati
embun yang setia, memeluk erat
sebagai saksi bisu asmara yang tumbuh

bunga melati mekar dengan anggun
harum semerbak menusuk kalbu
embun pun merasakan keindahan
mengalir dalam irama cinta yang syahdu

di antara daun yang hijau bersemi
embun mencipta lukisan yang abadi
sejuk dan lembut, serasa kasih sayang
antara embun dan kuntum yang terjalin

puisi ini menjadi nyanyian alam
dendangan syahdu yang tak terucap
embun dan kuntum, dua jiwa yang satu
menyatu dalam tarian kehidupan yang abadi

***
Solo, Sabtu, 25 November 2023. 7:39 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun