Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kekuatan Keahlian: Mengungkap Mitos "Banyak Pengalaman"

10 November 2023   14:27 Diperbarui: 10 November 2023   14:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: The Office Pass

Di berbagai bidang, istilah "pengalaman" dan "keahlian" sering digunakan secara bergantian, sehingga menimbulkan kesalahpahaman umum bahwa akumulasi latihan bertahun-tahun pasti akan menghasilkan penguasaan. 

Namun, penelitian terbaru di bidang psikologi menantang asumsi ini, dengan menyatakan bahwa keahlian, yang ditandai dengan praktik yang disengaja dan pembelajaran yang berkelanjutan, memiliki nilai yang lebih besar daripada akumulasi pengalaman belaka. 

Artikel ini menggali nuansa psikologis yang membedakan keahlian dari sekadar pengalaman dan mengeksplorasi mengapa keahlian lebih ampuh dalam mendorong pengembangan keterampilan dan kesuksesan.

Mendefinisikan Pengalaman dan Keahlian

Pengalaman umumnya mengacu pada berlalunya waktu yang dihabiskan dalam aktivitas atau profesi tertentu. Di sisi lain, keahlian adalah bentuk pengalaman yang lebih halus dan disengaja. Ini melibatkan keterlibatan yang terfokus dan terarah dengan bidangnya, yang mencakup praktik yang disengaja, pembelajaran berkelanjutan, dan komitmen terhadap perbaikan.

Peran Latihan yang Disengaja

Penelitian inovatif Anders Ericsson tentang praktik yang disengaja menggarisbawahi pentingnya pelatihan yang bertujuan dan sistematis dalam mengembangkan keahlian. Tidak seperti pengalaman rutin, praktik yang disengaja melibatkan upaya yang ditargetkan untuk meningkatkan aspek kinerja tertentu, mendorong individu keluar dari zona nyamannya dan mengarah pada penyempurnaan keterampilan secara berkelanjutan.

Jebakan Pengalaman Pasif

Hanya mengumpulkan pengalaman bertahun-tahun tanpa penekanan pada praktik yang disengaja dapat menyebabkan stagnasi. Individu mungkin terjebak dalam pola kebiasaan, menolak perubahan dan gagal beradaptasi terhadap tantangan yang berkembang. Sebaliknya, para ahli secara aktif mencari peluang untuk berkembang, terus menyempurnakan teknik mereka dan memperluas basis pengetahuan mereka.

Pembelajaran Berkelanjutan dan Kemampuan Beradaptasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun