Hubungan antara denyut jantung dan tekanan darah merupakan hubungan yang kompleks dan saling berhubungan, karena keduanya merupakan komponen penting dari sistem kardiovaskular Anda. Detak jantung dan tekanan darah Anda dapat saling mempengaruhi dan diatur oleh berbagai mekanisme di dalam tubuh. Berikut ikhtisar hubungan mereka:
Denyut Jantung (Denyut Nadi):
- Denyut jantung Anda, sering disebut denyut nadi, adalah berapa kali jantung Anda berdetak per menit (bpm). Biasanya diukur di pergelangan tangan (arteri radial), leher (arteri karotis), atau dada.
- Detak jantung Anda dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas fisik, stres, emosi, suhu tubuh, dan perubahan hormonal.
- Sistem saraf otonom memainkan peran penting dalam mengatur detak jantung. Sistem saraf simpatis meningkatkan detak jantung (respons melawan atau lari), sedangkan sistem saraf parasimpatis menurunkan detak jantung (respons istirahat dan pencernaan).
- Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
- Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mm Hg) dan dinyatakan dalam dua nilai: tekanan sistolik (lebih tinggi) dan diastolik (lebih rendah). Misalnya, pembacaan tekanan darah normal sering kali diberikan sebesar 120/80 mm Hg.
- Tekanan sistolik mewakili kekuatan saat jantung berkontraksi (sistol), sedangkan tekanan diastolik mewakili kekuatan saat jantung istirahat (diastol).
- Tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain volume darah yang dipompa jantung, ketahanan pembuluh darah, dan elastisitas dinding arteri.
Hubungan antara Denyut Jantung dan Tekanan Darah
- Denyut jantung dan tekanan darah dihubungkan melalui curah jantung, yaitu volume darah yang dipompa jantung per menit. Curah jantung ditentukan oleh detak jantung dan volume sekuncup (jumlah darah yang dikeluarkan jantung pada setiap detak).
- Peningkatan denyut jantung, seperti yang terlihat saat berolahraga atau stres, menyebabkan peningkatan curah jantung, yang dapat mengakibatkan tekanan darah lebih tinggi. Ini adalah respons normal untuk memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh.
- Sebaliknya, ketika detak jantung menurun, seperti dalam keadaan rileks, curah jantung dan tekanan darah bisa menurun.
- Ada hubungan timbal balik antara detak jantung dan tekanan darah. Meskipun detak jantung yang lebih tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan tekanan darah juga dapat memengaruhi pengaturan detak jantung. Tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi sistem saraf otonom dan menyebabkan peningkatan detak jantung seiring waktu.
Penting untuk diperhatikan bahwa menjaga keseimbangan antara detak jantung dan tekanan darah sangat penting untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Denyut jantung tinggi atau tekanan darah tinggi yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya. Oleh karena itu, memantau dan mengelola detak jantung dan tekanan darah sangat penting untuk menjaga kesehatan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang detak jantung atau tekanan darah Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan panduan dan penatalaksanaan yang tepat.
***
Solo, Jumat, 3 November 2023. 8:44 am
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H