Ada beberapa alasan mengapa seorang anak mungkin enggan mencoba makanan baru. Penting untuk diingat bahwa selera dan preferensi makanan anak dapat berubah seiring berjalannya waktu, jadi kesabaran dan ketekunan adalah kunci saat memperkenalkan makanan baru. Berikut beberapa alasan umum mengapa seorang anak ragu untuk mencoba makanan baru:
Takut akan hal yang tidak diketahui:Â Anak-anak sering kali lebih menyukai makanan yang familiar karena mereka merasa aman dan nyaman dengannya. Mencoba makanan baru bisa jadi menakutkan karena mereka tidak tahu apa yang diharapkan.
Sensitivitas sensorik:Â Beberapa anak lebih sensitif terhadap tekstur, rasa, atau bau tertentu, sehingga membuat mencoba makanan baru menjadi tantangan. Mereka mungkin sangat tidak menyukai makanan dengan tekstur yang kuat atau asing.
Neofobia makanan:Â Neofobia makanan adalah tahap perkembangan alami di mana anak-anak menjadi waspada terhadap makanan baru. Biasanya puncaknya terjadi pada usia 2 dan 6 tahun. Selama fase ini, anak-anak mungkin lebih enggan mencoba makanan baru.
Pengaruh teman sebaya:Â Anak-anak sering kali dipengaruhi oleh teman sebayanya dan mungkin merasa minder untuk mencoba sesuatu yang baru, terutama jika temannya tidak menyukainya.
Pengalaman negatif sebelumnya:Â Jika seorang anak mempunyai pengalaman buruk dengan makanan tertentu, mereka mungkin ragu untuk mencoba makanan serupa di masa depan. Penting untuk menciptakan pengalaman makanan yang positif untuk membantu mengatasi asosiasi negatif ini.
Tekanan orang tua: Memberi terlalu banyak tekanan pada anak untuk mengonsumsi makanan baru dapat menimbulkan resistensi. Penting untuk mendekati waktu makan dengan sikap santai dan positif.
Kurangnya paparan:Â Anak-anak mungkin memerlukan beberapa kali paparan terhadap makanan baru sebelum mereka mau mencobanya. Paparan berulang kali dapat membantu mereka menjadi lebih akrab dengan makanan dan mengurangi ketakutan mereka.
Kendali dan kemandirian: Ketika anak-anak bertumbuh, mereka mungkin menjadi lebih mandiri dan ingin mengambil kendali atas pilihan makanan mereka. Hal ini dapat menyebabkan penolakan untuk mencoba makanan baru jika mereka menganggapnya sebagai hilangnya kendali.
Rutinitas dan keakraban:Â Anak-anak sering kali berkembang karena rutinitas dan keakraban. Memperkenalkan makanan baru akan mengganggu rutinitas mereka, dan mereka mungkin menolak perubahan.