Sebagai seorang kontributor (tak pantas kalau menganggap diri sebagai penulis) yang masih 'Taruna' (seperti yang disematkan oleh pengelola Kompasiana), rasanya seperti 'pungguk merindukan bulan' kalau saya berharap memperoleh K-Rewards. Karena memang Kompasiana begitu agung dengan segala ketentuan dan batasannya agar saya bisa memperoleh K-Rewards.
Faktanya saya membuat tulisan hanya mengikuti mood saja, tidak mampu membuat tulisan yang berbobot. Saya juga tidak paham tentang google trend yang kata teman-teman kompasianer penting sebagai acuan kita membuat tulisan agar bisa viral dan banyak dikunjungi. Dengan tulisan yang viral (lagi-lagi menurut teman-teman kompasianer) katanya ada kemungkinan saya dapat K-Rewards.
Jujur saya menulis di Kompasiana karena saya pernah sangat mengagumi koran Kompas yang sudah menjadi bacaan saya sejak masih di SMP pada tahun 1973. Rasanya pengin banget kalau ada tulisan saya yang termuat di koran sebesar Kompas. Tetapi 'kepenginan' itu rasanya hanya menjadi seperti mimpi belaka.
Jadi, sesungguhnya saya menulis di Kompasiana itu hanya karena mimpi ingin punya tulisan termuat di Kompas tetapi tidak kesampaian. Lumayan saat ini bisa termuat di Kompasiana meskipun dengan pembaca tulisan saya yang sedikit. Wajarlah kalau tidak banyak yang membaca karena tulisan saya memang tidak berbobot, tetapi cukuplah sebagai sarana saya untuk sedikit narsis dalam bentuk tulisan.
Terkait dengan diadakannya K-Rewards, terus terang saya juga pengin memperolehnya juga, siapa orangnya yang tidak pengin duit. Meskipun katanya (masih menurut teman-teman kompasianer) jumlah rupiahnya kecil, tetapi bagi saya yang hanya pensiunan (bukan PNS) itu tetap jumlah yang besar, paling tidak untuk membeli pulsa kuota internet. Betapa menyenangkannya kalau perilaku narsis saya lewat tulisan di Kompasiana didukung biayanya dengan perolehan K-Rewards.
K-Rewards, bagi saya yang hanya 'ecek-ecek', tidak pernah saya anggap sebagai bentuk royalti sebuah karya karena memang tulisan saya tidak layak dianggap sebagai sebuah 'karya. Sebagai orang yang normal (kalau tidak mau disebut mata duitan) rasanya masih wajar kalau ingin memperoleh duit sebagai sekadar bantuan biaya kuota internet. Teman-teman kompasianer pasti setuju sekecil apapun tulisan kita di Kompasiana pasti tetap memberi kontribusi hingga Kompasiana bisa menjadi platform blog terbesar hingga saat ini.
Lho, tulisan saya kali ini koq jadi ngelantur curhat? Emang ada yang peduli? Pengin narsis sendiri dengan tulisan seadanya koq ingin didukung dengan K-Rewards? Â "Ora duwe isin".
***
Solo, Sabtu, 7 Oktober 2023. 9:11 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H