Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Damainya Hidup di Desa

16 September 2023   07:15 Diperbarui: 16 September 2023   07:23 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di desa yang damai, hidup berjalan lambat
di antara sawah hijau dan hutan yang rimbun
kita berjalan dengan langkah yang tenang
menyelami kehidupan di bawah surya terbenam

pagi hari terbangun dengan nyanyian burung
sinar matahari menyapa dengan hangatnya
kita bekerja di ladang dengan tekun dan rasa syukur
menanam benih, merawat, dan memanen hasilnya

masyarakat di sini hidup dalam harmoni
saling tolong-menolong dan berbagi cerita
kita merayakan tradisi serta budaya kita
mengikuti jejak nenek moyang yang bijaksana

di bawah langit malam yang gelap dan tenang
kita duduk di bawah bintang-bintang bersinar
menceritakan kisah-kisah tentang masa lalu
dan merenungkan arti kehidupan yang sejati

di desa yang damai, waktu berlalu perlahan
tidak ada kejar-kejaran atau kerumitan
kita belajar kesederhanaan dan kebahagiaan
dalam damainya hidup di desa yang kita cintai

***
Solo, Sabtu, 16 September 2023. 7:09 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun