napasmu berat, engkau bernapas lebih cepat
jari-jarimu menegang di seprai
pinggulmu bergerak stabil
mencari cinta selesai jadi
payudaramu naik turun dengan lembut
untuk kekasihmu sentuhan yang cukup
dia memberi gerakan kenikmatan berulang
dengan tidak ada satu momen pun tergesa-gesa
bibirnya merasakan embun yang engkau sajikan
mengambil apa yang ditawarkan cinta
soneta penuh cinta berdengung tenang
gemetar saat engkau meletus
goyang mantap, goyang konstan
gerakan reseptif mendorong keinginan
pengaturan waktu tuk saat yang penuh gairah
membangun api amukan ini
sekarang dia mendorong jauh di dalam dirimu
engkau bertemu menyodok dengan terkesiap
mulai selaras dengan ritme kekasih
naluri primal akhirnya terbebaskan
***
Solo, Rabu, 1 Juli 2020. 9:39 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H