duduk seharian dengan organ
aku lelah dan sakit
dan jari-jariku bergerak lamban
di atas tut-tut yang berisik
aku tidak tahu apa yang aku mainkan
atau apa yang aku impikan saat itu
namun aku memukul satu akord musik
seperti suara 'amin' yang hebat
itu membanjiri senja merah
seperti penutupan mazmur malaikat
dan itu terletak pada rohku yang demam
dengan sentuhan ketenangan tak terbatas
itu menenangkan rasa sakit dan kesedihan
seperti cinta mengatasi perselisihan
tampaknya gema yang harmonis
dari kehidupan sumbang kita
itu menautkan semua makna bingung
menjadi satu kedamaian nan sempurna
serta gemetar dalam keheningan
seolah-olah itu tertahan untuk berhenti
aku telah mencari
tetapi aku mencarinya dengan sia-sia
yang hilang akord ilahi
yang datang dari jiwa organ
dan masuk ke jiwaku
mungkin malaikat terang maut itu
akan berbicara dalam akord itu lagi
mungkin hanya di surga
aku akan mendengar 'amin' yang agung itu
***
Solo, Minggu, 26 April 2020. 7:45 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H