Mohon tunggu...
Sukmawaty Zulkifli
Sukmawaty Zulkifli Mohon Tunggu... Guru - Guru

I am a teacher with student spirit, always excited learning every single step in my life.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni Pengambilan Keputusan

14 Februari 2023   17:05 Diperbarui: 14 Februari 2023   17:09 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, apabila lolos maka dilanjutkan dengan paradigma benar lawan benar.  Ada 4 paradigma yaitu individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan dan jangka panjang lawan jangka pendek. Keempat paradigma ini menajamkan nilai-nilai kebajikan yang dipertentangkan, hal ini akan membawa kita pada 3 prinsip penyelesaian dilema yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli. Keempat paradigma dan ketiga prinsip penyelesaian masalah memerlukan kepekaan terhadap nilai-nilai yang dianut oleh seorang pemimpin.

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin pembelajaran tentunya berdampak bagi murid. Oleh sebab itu, dalam mengambil sebuah keputusan, hendaknya mengutamakan kepentingan murid. Keputusan yang tepat akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hal ini sangatlah diperlukan oleh murid dalam upaya menuntun mereka hingga mencapai kebahagiaannya.

Dalam mengambil sebuah keputusan dilema etika banyak sekali tantangan yang dihadapi. Tantangan terbesar berasal dari diri sendiri. Kemampuan diri dalam mengelola sosial emosional sangatlah penting dalam mengambil sebuah keputusan. Seorang pemimpin hendaknya berpikir jernih, mengumpulkan data atau informasi dan meminta rekan-rekan sejawat untuk memberi pandangan terhadap sebuah permasalahan. 

Akan lebih baik lagi jika permasalahan tersebut dimusyawarahkan sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan bersama. Hal ini tentunya akan mengurangi pro kontra dari sebuah keputusan. Kondisi lingkungan secara geografis yang merupakan daerah perkotaan yang padat penduduk merupakan tantangan tersendiri. 

Banyaknya penduduk urban yang berasal dari berbagai daerah memiliki karakteristik dan budaya yang unik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengambilan keputusan. Pemimpin yang baik harus dapat menyelami dan mengapresiasi semua perbedaan. Hal ini tentunya memperkaya khasanah sehingga mampu menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh berbagai kalangan.

Murid memiliki kodrat alam dan keunikannya masing-masing. Oleh sebab itu, dalam upaya melayani dan memenuhi kebutuhan murid, guru hendaknya memfasilitasi keunikan mereka dalam belajar. Langkah yang dapat ditempuh dalam upaya melayani kebutuhan murid adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan, minat dan bakat mereka. 

Selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu, guru perlu memutuskan pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dalam belajar. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan bentuk pengajaran yang memerdekakan murid. Murid tak lagi disamaratakan namun dihargai keunikannya sebagai individu.

Guru bukanlah koki yang membuat kue hari ini dan langsung dapat dinikmati. Guru merupakan penuntun segala kodrat yang ada pada murid hingga ia dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaannya. Apa yang dilakukan guru hari ini, baru akan terlihat hasilnya bertahun-tahun kemudian. Oleh sebab itu, dalam mengambil keputusan hendaknya guru mengutamakan kepentingan murid karena apa yang diputuskan saat ini akan mempengaruhi kehidupan murid di masa depan.

Berdasarkan pemaparan materi ini dan modul sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan hendaknya didasari oleh nilai-nilai kebajikan universal dan mengutamakan kepentingan murid. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan pendekatan coaching yang bertujuan untuk memberdayakan dan melejitkan potensi. 

Seperti semboyan Ki Hajar Dewantara Ing ngarso sung tulodo, di depan berperan sebagai teladan, Ing madya mangun karsa, di tengah berperan memberi dorongan, tut wuri handayani, di belakang memberikan bimbingan dan dukungan. Proses pengambilan keputusan melibatkan kompetensi sosial emosional yang membutuhkan kehadiran penuh atau mindfulness sehingga keputusan yang diambil dapat menghasilkan  wellbeing atau kesejahteraan psikologi bagi semua pihak.

Konsep pengambilan keputusan kasus dilema etika atau bujukan terdiri dari 9 langkah yaitu: 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun