Mohon tunggu...
Sukmawati Gultom
Sukmawati Gultom Mohon Tunggu... Penulis - Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat dan ketoklah maka pintu akan dibukakan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

God is Love

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kerasnya Kehidupan Jakarta, Namun Tetap di Hati

6 Juli 2019   13:04 Diperbarui: 6 Juli 2019   13:29 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eh...tiba tiba teringat kak Muthiah yang senang traveling, saya WhatsApp dia: "ke ulang tahun Jakarta yuk sekarang.....". Responnya cepat nih... "Jangan sekarang, besok iya..... Tikumnya di Stasiun Kota pukul 11.00wib", balasnya. Rupanya memang sudah ada schedulenya untuk clickers nya.

Hah! Besok? Jujur hati saya sedikit rada gimana gitu....  Soalnya Minggu itu jadwal saya ibadah. Begini begini saya mah anak Tuhan. Asek....

Cuzzz.....pagi pagi saya berangkat dari rumah hendak naik KRL dengan tujuan Stasiun Kota agar tak terlambat. Hmmm... Gak jadi ke Gereja, ampuni saya Tuhan ucap saya dalam hati.

Sampai di KRL, Oh My God... padatnya  penumpang luar biasa. Sebenarnya bukan soal padat dan berdesakan, itu sudah seperti makanan sehari hari buat saya, cuma ini kok anak anak balita banyak, tangisan pun bersahut sahutan baik dari ujung sana juga ujung sini, kasihan melihatnya, anak masih kecil seperti itu sudah lebih sehat tinggal di rumah. 

Saya yang tadinya dapat tempat duduk yah....kudu mengalah...padahal rencana pengen bobo manjah sebentar saja karena kurang tidur, tapi  mau diapain lagi, saya pun berdiri dari awal hingga akhir tujuan. Mantap pegalnya !

Pukul 10.30 wib saya tiba di Stasiun Kota, tau dong stasiun akhir tujuan yang merupakan bangunan sisa peninggalan Belanda.

Hmmmm.... Yang clickers lainnya belum pada datang, emang sih saya lebih cepat 30 menit. Saya menunggu deh...lagi lagi ber-selpih ria, mumpung bedaknya belum luntur. Hikhik....

Foto arsip pribadi
Foto arsip pribadi
Tak lama kak Muthiah muncul dengan Mas Topik, dan ternyata masih ada yang ditunggu Mba Tamita.

Kok lama iya... Kalau tau begini harusnya saya ibadah dulu tadi, pikir saya.

Dan begitu Mba Tamita datang, perjalanan di mulai, sebelumnya merapat ke penjual pecal yang sepertinya perut memang sudah minta diisi. kata saya itu pecal harganya terlalu mahal untuk ukuran pinggir jalan, tapi namanya penjual kesempatan di hari libur, begitu deh jadi dimaklumi.

Foto arsip pribadi
Foto arsip pribadi
Usai menyantap pecal tapi jika boleh kasi nilai pecal buatan saya lebih enak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun