Mohon tunggu...
Sukmawati Gultom
Sukmawati Gultom Mohon Tunggu... Penulis - Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat dan ketoklah maka pintu akan dibukakan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

God is Love

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bahagia Menjadi Bagian dari Kompasiana

4 Juli 2019   07:53 Diperbarui: 8 Juli 2019   07:29 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahagia, kaget, sedih bercampur. Karena memang belakangan saya ingin sekali berenang entah kenapa tapi tak juga ada waktu yang pas, selain tak punya teman yang bisa diajak, sebab kurang seru  rasanya jika  berenang sendirian, lain cerita  jika tempat yang saya tempati punya kolam renang tak perlu ada teman.  

Hore....berenangnya  kesampaian ucap dalam hati saya.

Tapi sedihnya mengingat kembali belum lama ini kejadian menimpa ponakan saya hidupnya harus berakhir saat berenang. Maaf!! Saya sedikit melow.

Singkat cerita... Waktu yang ditentukan pun tiba. Dengan semangat menggebu gebu pagi pagi saya berangkat dari rumah, tiba di Stasiun Bogor sekitar pukul 08.45 wib. Saya masih mengingat Kak Muthiah bilang lewat dari pukul 09.00 wib, tinggal. 

Hmmm..... saya lebih dulu sampai dan belum ada Kompasianer lainnya, saya sendirian nongkrong di stasiun sesekali selpih2 mumpung gak dilarang.

Dokpri
Dokpri
Pengen saya tinggal yang belum datang, eh ingat...Kak Muthiah kan Tuan rumahnya dan dia yang tau alamatnya, masa saya tinggal?.

Sekitar pukul 09.05wib Kak Muthiah muncul, artinya telat 5 menit, baiklah dimaafkan .

Matahari semakin menunjukkan panas teriknya, Kompasianer lainnya yang ditunggu tak juga menunjukkan batang hidungnya, saya melihat sikap Kak Muthiah rada gimana gitu.... Mau diungkapkan takut salah. Kalo saya rada kepanasan dengan cuacanya. 

Sepertinya sekitar dua jam kami menunggu di stasiun Bogor, perut mulai menunjukkan tanda-tanda lapar, yang ditunggu tak kunjung datang, mulai bete iya..

Dokpri
Dokpri
Waktu terus berjalan, tidak ada tanda tanda kedatangan Kompasianer yang ditunggu, kami putuskan  untuk berangkat. 

Dari stasiun Bogor berjalan kaki hingga mendekati kantor Walikota Bogor mencari titik terdekat atau menghindar kemacetan sambil menunggu kendaraan datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun