Bahagia, kaget, sedih bercampur. Karena memang belakangan saya ingin sekali berenang entah kenapa tapi tak juga ada waktu yang pas, selain tak punya teman yang bisa diajak, sebab kurang seru  rasanya jika  berenang sendirian, lain cerita  jika tempat yang saya tempati punya kolam renang tak perlu ada teman. Â
Hore....berenangnya kesampaian ucap dalam hati saya.
Tapi sedihnya mengingat kembali belum lama ini kejadian menimpa ponakan saya hidupnya harus berakhir saat berenang. Maaf!! Saya sedikit melow.
Singkat cerita... Waktu yang ditentukan pun tiba. Dengan semangat menggebu gebu pagi pagi saya berangkat dari rumah, tiba di Stasiun Bogor sekitar pukul 08.45 wib. Saya masih mengingat Kak Muthiah bilang lewat dari pukul 09.00 wib, tinggal.Â
Hmmm..... saya lebih dulu sampai dan belum ada Kompasianer lainnya, saya sendirian nongkrong di stasiun sesekali selpih2 mumpung gak dilarang.
Sekitar pukul 09.05wib Kak Muthiah muncul, artinya telat 5 menit, baiklah dimaafkan .
Matahari semakin menunjukkan panas teriknya, Kompasianer lainnya yang ditunggu tak juga menunjukkan batang hidungnya, saya melihat sikap Kak Muthiah rada gimana gitu.... Mau diungkapkan takut salah. Kalo saya rada kepanasan dengan cuacanya.Â
Sepertinya sekitar dua jam kami menunggu di stasiun Bogor, perut mulai menunjukkan tanda-tanda lapar, yang ditunggu tak kunjung datang, mulai bete iya..
Dari stasiun Bogor berjalan kaki hingga mendekati kantor Walikota Bogor mencari titik terdekat atau menghindar kemacetan sambil menunggu kendaraan datang.Â