Mohon tunggu...
Sukma Pratiwi Hilumalo
Sukma Pratiwi Hilumalo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo

Perkenalkan nama saya sukma. saya mempunyai hobi menulis tentang segala kehidupan dan pengalaman pribadi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Keunikan Tradisi di Gorontalo Menyambut Bulan Suci Ramadhan

15 Maret 2024   05:09 Diperbarui: 15 Maret 2024   05:11 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Sukma Pratiwi Hilumalo
Nim: 131423065
Jurusan: Manajemen Pendidikan (Universitas Negeri Gorontalo)
Matakuliah: Penuliisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampuh: Dr. Arifin Suking, S.Pd, M.Pd

(Essai Eksposisi)
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman dengan adat istiadat maupun budaya yang berbeda. Khususnya di provinsi gorontalo merupakan provinsi yang berada di bagian sulawesi. Di gorontalo memiliki keunikan dengan ciri khas yang berbeda dengan provinsi lain ketika menyambut dan menjalankan tradisi di bulan ramadhan. Tradisi gorontalo di bulan ramadhan ini  menunjukkan kekayaan budaya dan nilai-nilai spiritual yang ada di masyarakat gorontalo. Bulan ramadhan di gorontalu juga selain menjalankan kewajiban beribadah, juga memperkuat hubungan sosial dengan memperkuat rasa kebersamaan.
berikut beberapa tradisi di gorontalo yang dilaksanakan di bulan ramadhan:
1. Mongaruwa (Do'a Arwah)
Tradisi mongaruwa merupakan tradisi yang telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari budaya yang ada di gorontalo, dan menjadi ciri khas menyambut bulan suci ramadhan. Tradisi mongaruwa tidak hanya sekedar menghidangkan makanan dan minuman, tetapi juga untuk mendoakan arwah keluarga yang telah meninggal dunia. Tidak hanya sebagai ritual doa arwah saja, tetapi tradisi mongaruwa juga menujukkan solidaritas antar masyarakat gorontalo. Tradisi ini biasanya hanya dilaksanakan untuk keluarga yang mampu, karena pelaksanaan tradisi mongaruwa ini tergantung pada kemampuan ekonomi, namun ada juga beberapa orang yang tetap melaksanakan tradisi mongaruwa bersama keluarga inti.
Dalam pelaksanaan tradisi mongaruwa dimulai dengan tahlilan dan membaca doa bersama, yang dipimpin oleh seorang pemangku agama yaitu "pak imam", adapun menu yang harus disediakan yaitu nasi kuning, pisang dan tiliaya (terbuat dari campuran telur, gula aren, santan,  dan bumbu-bumbu khas lainnya). Tradisi mongaruwa menjadi bukti nyata bagaimana kearifan lokal yang tetap dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya, dan menjadikan tradisi mongaruwa tersebut menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari identitas budaya masyarakat gorontalo.
2. Koko'o (Membangunkan Sahur)
Tradisi Koko'o merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah komunitas pemuda di provinsi gorontalo, tepatnya di kelurahan kecamatan dumbo raya, kota gorontalo. Kegiatan sudah menjadi kegiatan tahunan ketika menyambut bulan suci ramadhan. Mereka membuat gentongan dari bambu, sebagai persiapan melaksanakan tradisi koko'o, tradisi ini dilakukan selama bulan ramadhan. Mereka membangunkan warga saat menjelang sahur, beberapa warga mulai dari anak-anak, remaja bahkan orang dewasa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sambil berjalan kaki berkeliling sambil membunyikan kentongan. Namun peralatan tersebut kini sudah diganti dengan menggunakan sound system maupun drum band.
3. Langgilo (Membersihkan Pakaian Sholat)
Tradisi langgilo merupakan tradisi yang digunakan sebagai pembersihan di bulan suci ramdhan. Biasanya, masyarakat gorontalo merendam perlengkapan sholat, seperti mukenah, peci, sejadah, sarung, kameja dan alat sholat lainya yang berada di masjid yang menggunakan air rebusan rempah. Dalam pembuatan ramuan langgilo tersebut diperlukan beberapa bahan rempah seperti jeruk, kelapa parut, daun kunyit, nilam, daun pandan, dan sereh wangi. Meskipun tradisi ini sudah jarang kita temui di beberapa tempat, namun masih ada beberapa masyarakat yang selalu menggunakan tradisi langgilo ini dalam menyambut bulan suci ramadhan.
4. Tumbilatohe (Malam Pasang Lampu)
Tradisi tumbilatohe merupakan salah satu budaya yang selalu bertahan secara turun-temurun. Tradisi ini dilaksanakan pada akhir menjelang bulan suci ramadhan, dengan cara memasang lampu botol di depan halaman rumah warga masyarakat gorontalo. Tradisi ini berlangsung sejak abad ke XV yang pada saat itu masih terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan dan diruncingkan, kemudian dibakar. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya mulai diganti dengan tohetutu atau damar  yaitu getah padat yang menyala cukup lama Ketika dibakar.  Kemudian berkembang lagi dengan menggunakan lampu yang diisi dengan sumbu dari kapas dan minyak kelapa dengan menggunakan wadah yang disebut padamala. Dan sekarang sudah diganti dengan ribuan lampu listrik yang menghiasi rumah-rumah warga. Tradisi ini diyakini sebagai nilai budaya yang harus dilestarikan.
Kesimpulan tentang keunikan tradisi gorontalo di bulan ramadhan yaitu sebagai bentuk kekayaan budaya yang harus dilestarikan yang dapat meningkatkan spiritual di masyarakat setempat. Dengan adanya ritual di bulan puasa dan kegiatan sosial maka tradisi yang ada di gorontalo dapat menjadi bukti nyata dari solidaritas dan kebersamaan dalam menjalani ibadah di bulan suci ramadhan.

DAFTAR REFERENSI
Gorontalo, K. (2022, april 19). Koko o Warga Bangunkan Sahur Di Gorontalo. Retrieved from kompas.tv: https://www.kompas.tv
Lepa, S. K. (2023, Maret 4). Tradisi Unik Masyarakat Muslim Gorontalo Menjelang Bulan Ramadhan. Retrieved from manado.pikiran-rakyat.com: https://www.manado.pikiran-rakyat.com
Redaksi. (2022, maret). Longgilo Dan Bacoho, Tradisi Warga Gorontalo Menyambut Ramadhan. Retrieved from dulohupa.id: https://www.dulohupa.id
Sejarah Tumbilatohe (Malam Pasang Lampu). (n.d.). Retrieved from gorontalo.kemenag.go.id: https://www.gorontalo.kemenag.go.id
Yusu, A. A. (2024, maret 10). Mongaruwa, Tradisi Doa Arwah Jelang Ramadhan Di Gorontalo. Retrieved from rri.go.id: https://www.rri.go.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun