Mohon tunggu...
Sukma Hendra
Sukma Hendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan tiada arti

30 Januari 2025   03:02 Diperbarui: 30 Januari 2025   03:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hal yang paling menyakitkan adalah ketika semua ingin hanya tinggal angan. 

Ketika cita- cita hanya tinggal harapan yang melayang. banyaknya waktu yang tergerus sia- sia yang membuahkan penyesalan yang menghujam begitu terasa nyerinya. 

Butuh berapa banyak waktu  lagi untuk memperbaiki yang telah  pergi. semua yang telah terjadi tak ada gunanya lagi untuk di sesali. 

Bangunlah!!! gunakanlah walau hanya secuil kesempatan untuk membangun kembali harapan yang telah mati

Walau kenyataannya kesempatan tak pernah datang dua kali, karena waktu yang telah pergi tak dapat di putar kembali. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun