Mohon tunggu...
Rafi Rasyid Sukmahadi
Rafi Rasyid Sukmahadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student of Al-Azhar University

semua artikel saya di kompas isinya hanya obrolan biasa, jadi gak usah serius amat bacanya. keep santuy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi bagi Camaba Azhar 2022

3 Februari 2023   20:23 Diperbarui: 3 Februari 2023   20:29 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senjadi di Kawasan Masjid Azhar. Dokpri

Mengingat informasi yang beredar terkait keterlambatan camaba Azhar tahun 2022 sekarang, tulisan ini bukan untuk menambah dingin panasnya cuaca Kairo. 

Melainkan saya harapkan sebagai pelipur lara dan sedikit berbagi pengalaman pribadi selama hampir 1 tahun menjalani kehidupan di negeri Kinanah yang penuh berkah ini. Saya tulis artikel ini karena saya juga pernah ada di posisi teman-teman yang belum berangkat sekarang. Jadi, yakinlah teman-teman pun pasti akan menginjakkan kaki di Mesir untuk menuntut ilmu sebagaimana saya dan masisir yang lainnya.

Baiklah, hanya sedikit spoiler saja seraya menunggu keberangkatan mungkin teman-teman nanti setibanya di negeri para Nabi ini. Satu hal yang perlu senantiasa disadari bahwa menjadi santri al-Azhar as-Syarif ini tentu banyak rintangan yang dihadapi, besar dan kecilnya, sebelum/sedang/sesudah pun ujian itu pasti ada. Namun, hal tersebut bukan sesuatu hal yang harus ditakuti dan dijadikan kisah yang sedikit menyeramkan. Tidak perlu terlalu dramatis lah wkwkwk

Dibeberapa tulisan pengalaman yang lain, saya mendapatkan sedikit banyak mendapatkan bahwa menjadi mahasiswa al-Azhar adalah hal yang sulit. Terlepas hal itu, saya juga tidak bermaksud untuk membantah. Hanya saya lebih ingin mengutarakan bahwa justru yang saya rasakan itu adalah sebaliknya. 

Dengan prinsip "nggak usah dipersulit dengan pikiran dan perasaan diri sendiri". Bagi saya, sebesar dan sesulit apa pun masalahnya saat akan berangkat ke Mesir itu adalah yang layak ditertawakan dengan rileks. Tidak usah dibawa terlalu serius amat, terlebih tanpa aksi yang menghasilkan solusinya. Seperti misal menambah-nambah dugaan buruk yang sedang dan akan terjadi. 

Gak bakal rugi kok kalau kita selalu membiasakan berprasangka baik tanpa menghilangkan sikap kritis.

Toh... tidak sedikit masalah yang besar yang pernah dialami pada akhirnya lenyap begitu saja. Kadang beres dengan sendirinya. Kadang selesai dengan berjalannya waktu. Yaaa karena seperti itulah kehidupan. Kehidupan yang sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kehidupan ini bukan milik kita pada hakikatnya. Jadi, ya tergantung sang Penciptanya saja. Tugas kita sebagai hanya menerima dengan lapang dada terhadap apa yang menimpa kita seraya memiliki keyakinan bahwa itu adalah hal yang terbaik. 

So, enjoy ajalah.... nikmatin dulu suasana tanah air yang hal itu nanti akan dirindukan ketika merantau.

Nah, disini saya akan tunjukkan beberapa tokoh yang mulia dengan nasab dan juga keilmuannya. Sehingga karya-karyanya menjadi rujukan dalam menelaah agama Islam dengan moderat, makam-makamnya dijadikan tempat berziarah untuk "ngalap berkah". Karena berziarah hukumnya sangat dianjurkan (pada makam seluruh umat Muslim) sebagai bahan mengambil pelajaran bahwa hidup ini hanya sementara. Sedangkan terhadap para Ulama, Ahlul Bait, dan orang-orang shaleh ada tambahannya, yakni mencari keberkahan (sebagaimana penjelasan Imam al-Ghazali).

Berikut adalah daftar makam yang sering diziarahi oleh mahasiswa Indonesia di Mesir (masisir) juga oleh umat Muslim dari seluruh penjuru dunia, mungkin sambil nunggu keberangkatan teman-teman bisa cari informasi terkait bigorafinya untuk menambah pengetahuan dan kecintaan terhadap mereka yang telah lebih dulu menghadap sang Pencipta. Yaaaa minimal nanti pas sudah disini dan berziarah tidak plenga-plongo wkwkwkwk dan hanya sekadar ngambil foto terus di posting.

1. Makam Sidna Husain R.A.

Siapa sangka, seringkali nanti kita tidal tahu bahwa di depan masjid Azhar yang monumental itu ada makam cucu tercinta baginda Nabi Muhammad Saw. yakni, Sidna Husain R.A. nah, nanti coba pelajari tentang sedikit banyak tentang hal-hal berikut di bawah ini.

  • Kecintaan Nabi Muhammad Saw. kepada Sidna Husain R.A
  • Tragedi karbala
  • Peringatan hari Asyura
  • Aliran Syi'ah
  • Sejarah Azhar

2. Makam Syeikh Shalih al-Ja'fari

Nanti kita akan mengala daerah yang namanya "Darasah", nah tepat di depan mahattoh (terminal bis) ada masjid dan makam Syeikh Shalih al-Ja'fari. Seringkali di masjid tersebut ramai sekali kajian keilmuan, majlis sholawat, talaran al-Qur'an, dan lain sebagainya. Namun, seringkali pula makam Beliau dilewat pula oleh banyak orang. Sebabnya tiada lain karena kurang mengenal siapa Beliau.

3. Makam Grand Syeikh Azhar dan tokoh Mesir lainnya

Kita akan mengenal kawasan "Mujawirin" yang disana kalau di Indonesia seperti pemakaman umum. Namun, penduduk asli Mesir juga hidup berdampingan dengan makam-makam tersebut. Jadi, coba deh kita cari informasi bersama tentang Grand Syeikh Azhar dari masa ke masa beserta tokoh Mesir yang lainnya.

4. Makam Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw.

Sangat banyak sekali ahlul bait Nabi Saw. yang dimakamkan di Mesir dan hal ini menjadi salah satu sebab berkahnya negeri Kinanah ini. Kesan pertama saya adalah kebingungan. Karena banyaknya nama ahlul bait Nabi disini yang bernama seperti putri tercinta Nabi, yakni Sayyidah Fatimah. Sehingga seringkali dugaannya salah, Sayyidah Fatimah yang mana nih? Apakah yang menjadi kekasih tercinta Sayyidina Ali atau bukan?. Seperti itulah kira-kira bayangan sederhananya.

5. Makam Imam Jalaluddin as-Suyuti

Bagi santri di pesantren tentunya tidak akan asing mendengar nama Beliau, karena salah satu karangannya menjadi kitab yang selalu menjadi bahan kajian di kurikulim pesantren, yaaa... kitab tersebut adalah Tafsir al-Jalalain. Tentu masih banyak lagi karangan Beliau yang lainnya.

6. Makam Imam Waki' bin Jarrah (gurunya Imam asy-Syafi'i)

Ini juga pasti sudah tidak asing di telinga para santri khususnya, karena dalam syair Imam asy-Syafi'i Beliau menyertakan nama gurunya, yakni Imam Waki'. Ketika Imam asy-Syafi'i mengadukan tentang hafalannya yang Beliau anggap lemah (lemah dalam ukuran Beliau ya, bukan ukuran kita hehe... karena sangat beda jauh). Lalu gurunya tersebut memberi nasihat untuk meninggalkan maksiat, karena ilmu itu adalah cahaya sedangkan cahaya Allah itu tidak akan  dianugerahkan pada orang yang bermaksiat.

7. Makam Imam asy-Syafi'i

Yaps, salah satu madzhab yang empat itu adalah madzhab Syafi'i yang menjadi rujukan mayoritas umat Muslim di Indonesia dalam melakukan amalan fiqh. Karena Imam asy-Syafi'i wafat di Kairo dan dimakamkan disana, oleh sebab itu negara Mesir juga disebut bilad asy-Syafi'i (negerinya Imam asy-Syafi'i.  Selain itu, karena pengaruh Imam asy-Syafi'i di Mesir juga sangarlah besar. Salah satu guru kami di Azhar juga pernah mengatakan bahwa berziarah ke makamnya itu seperti bagian dari runtutan manasik haji (karena saking keutamaan Beliau dalam ilmunya sehingga diyakini pula keberkahannya).

Tujuh daftar di atas hanyalah sebagian kecil dari pengetahuan dan pengalaman saya. Tentu masih banyak lagi, karena ini hanya sebatas refleksi dan spoiler jadi udah deh segitu dulu wkwkwk. 

Selamat mencari informasi tentang biografi mereka yang mulia, semoga kita dapat mengikuti jejak mereka dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat. Aamiin. Sekian dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Mohon maaf bila banyak kurang dan salahnya. Semangaaaaaat.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun