Diantara permasalahan penting dalam dunia pendidikan adalah ekonomi. Bagaimana tidak? Ekonomi menjadi penunjang dasar untuk terselenggaranya pendidikan. Baik itu dari segi infrastruktur lembaga, gaji guru, dan uang jajan bulanan seorang pelajar.Â
Semua hal tersebut intinya membutuhkan dana yang cukup demi terselenggaranya pendidikan, bisa dikatakan diantara faktor terpentingnya adalah uang. Karena uang di dunia sekarang menjadi alat tukar yang sah sekaligus penguasa yang adidaya.
Banyak sekali kasus yang terjadi dalam dunia pendidikan yang disebabkan oleh faktor ekonomi. Di mulai dari kalangan pemerintah, tenaga pengajar, sampai kepada kita sebagai pelajar.Â
Tidak sedikit teman-teman yang sebaya kita harus terpaksa berhenti melanjutkan pendidikannya karena tidak mampu dari segi ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan regulasi ekonomi yang sistematis dan solutif.
Merujuk permasalahan di atas, kalangan pelajar menjadi salah satu golongan yang banyak mengalami kasus tersebut. Adapun rincian kasus yang sering terjadi adalah sebagai berikut.
- Putus sekolah karena tidak mampu secara ekonomi
- Tidak amanah dalam membayar iuran sekolah
- Menipu orang tua dalam permintaan dana risiko bulanan
- Boros dalam penggunaan bekal bulanan
- Tidak fokus belajar karena disertai kegiatan berbisnis
Kita ambil satu fokus pembahasan dari semua permasalahan, yakni poin nomor ke lima "tidak fokus belajar karena disertai kegiatan berbisnis".Â
Sejak tingkat SLTP mungkin sudah banyak pelajar yang mulai berpikir tentang bagaimana orang tua dapat menafkahi keluarganya yang berujung pada rasa tertarik dalam dunia bisnis.Â
Kemudian berlanjut pada tingkat SLTA yang pembelajaran tentang dunia ekonomi lebih diperdalam di sekolah. Pada akhirnya, ketika sudah beranjak menjadi mahasiswa perasaan malu untuk meminta uang kepada orang tua mulai membesar.
Alhasil lahirlah upaya untuk mencari pendapatan sendiri guna melanjutkan kehidupan khususnya pendidikan.
Semua hal itu merupakan rangkaian fase yang normal bahkan baik untuk perkembangan seorang pelajar. Namun, ada satu hal lebih penting yakni jangan sampai tujuan utama untuk belajarnya menjadi tergeserkan oleh hal-hal yang lain, seperti bisnis. Bisnis yang dimaksud adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan uang guna memenuhi kebutuhan hidup.
Sama sekali tidak ada larangan untuk berbisnis sembari belajar bahkan itu bisa menjadi suatu kehebatan jika keduanya seimbang dan saling menguatkan, tidak saling melupakan atau bahkan melunturkan satu sama lain. Apalagi berujung pada ketidakfokusan terhadap keduanya. Bisnis terabaikan, pendidikan pun terlupakan.