Karena hal-hal yang ditengarai kurangnya konsentrasi beberapa anak tersebut memiliki beberapa masalah dalam pembelajaran :
- Gangguan mengeja / Disorthografi
- Gangguan berhitung / Diskalkulia
- Gangguan membaca / Disleksia
- Gangguan motorik / Dispraksia
- Gangguan bicara/ bahasa/ Disfasia
Selain terpecahnya konsentrasi, hiperaktivitas yang dinyatakan oleh kegelisahan yang berlebihan akan suatu hal pun menjadi indikasi anak ADHD. Â Munculnya ADHD selain 80% dikarenakan oleh factor keturunan, juga dikarenakan factor lingkungan mulai dari lingkugan fisik, biologis, dan psikologis serta riwayat cedera pada kepala yang cukup parah pun juga dapat menengarai timbulnya gejala ADHD.
Pengobatan anak ADHD dipercaya dapat menaikkan aktivitas otak dan memberikan tambahan energy pada otak mengendalikan apa yang merka pikirkan dan lakukan. Terapi yang dapat dilakukan adalan dengan terapi bermain, terapi medis, terapi back in control.
Jika terapi-terapi tersebut banyak dijumpai di seorang terapis atau psikiater, maka konselor sekolah pun dapat melakukan penanganan siswa ADHD dengan melakukan model konseling kognitif behavorial.
Model konseling ini adalah perpaduan dari konseling kognitiv yang memusatkan pada peningkatan daya ingat dan pemahaman konsep sebuah masalah dan konseling behavior yang memusatkan pada peningkatan kemampuan perilaku anak ADHD atau mengurangi perilaku buruk atau berlebihan .
Dalam pembelajaran seorang guru pun dapat menerapkan Discovery Learning pada anak ADHD karena Bruner menyarankan siswa harus belajar melalui kegiatan mereka sendiri dengan memasukkan konsep/prinsip, dan didorong untuk melakukan eskperimen sehingga memiliki pengalaman sendiri untuk menyimpulkan konsep nya secara pribadi.
Oleh karena itu, dalam penanganan siswa-siswi ADHD saat ini bukan hanya menjadi tanggungan keluarga saja, lebih dari itu sekolah pun dapat andil dengan mengerahkan tenaga ahli di bidang konseling dan guru/pendidik untuk memaksimalkan pendidikan dengan mengatur pola berpikir siswa-siswi ADHD tersebut. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H