_*Rindu_Yang_Mengguyur_Senja*_
Aku tidak bisa menikmati senja hari ini. Karna rindu-mu mengguyur senjaku petang ini.
Bahkan alam pun berpihak pada ku Untuk memberikan sedikit gambaran bahwasanya rindu ini sudah tidak bisa di bendung lagi
Semoga saja engkau paham arti kerinduan.
Bagaimana aku tak paham arti kerinduan, jika bayangan yang selalu terlintas di benakku adalah kamu.
Lantas kenapa engkau tak mengesampingkan ego mu itu untuk membayar kerinduan itu?
Bukan aku egois dan tak mau membayar kerinduan itu. Hanya saja kau terlalu cepat berlalu.
Aku tidak pernah bisa berlalu darimu
Perasaan mu saja yang menganggap aku seperti itu. Karena memang aku bukanlah siapa-siapa bagi mu.
Kukira persaaan ini tak pernah ada balasannya. Karna aku beranggap aku bukan siapa-siapa bagi mu. Sekarang kamu bagiku.
Aku penasaran dengan endingnya
Bagaimana bisa aku menunjukkan ending nya. Sedangkan isinya saja aku masih terombang-ambing oleh sikapmu
Jika begitu bahas saja bagian isinya. Agar dapat dibenarkan dan diluruskan
Tanpa saya jelaskan pun mungkin puan sudah mengetahui nya
Tapi memang puan saja yang pura-pura tidak tahu dan tidak peduli
Andai aku boleh jujur. Aahk, itu hanya akan menimbulkan rasa benci mu. Biarlah, cukup aku yang tau kali ini. Sebelum kau menyerah aku terlebih dahulu menyerah....
Ehh, tapi maaf-maaf laya puan
Aku lebih suka tersakiti oleh kejujuran daripada harus bahagia di atas kebohongan.
Kenapa tidak mencoba untuk berjuang dahulu puan?
Karna aku tau, perjuangan ku hanya akan jadi sia-sia. Dan hanya akan meninggalkan rasa sakit yang tak bisa terobati...
_#karya ficky & sukma_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H