Secara administrasi pemerintahan, sebagian besar DAS Batanghari berada di wilayah Provinsi Jambi (bagian hulu, tengah dan hilir DAS), sisanya berada di wilayah Provinsi Sumatera Barat Dan Provinsi Riau (hulu DAS). Keberadaan DAS ini ditunjang pula dengan adanya faktor fisik berupa geologi, geomorfologi, litologi jenis tanah dan faktor sosial ekonomi.
   Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari secara geografis terletak pada posisi 0Ëš43’ - 0Ëš46’ Lintang Selatan dan 100Ëš45’ - 104Ëš25’ Bujur Timur. Secara topografis DAS Batanghari dibatasi oleh Bukit Barisan di sebelah barat dengan puncak Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, Gunung Pantai Cermin, Gunung Mesjid, Gunung Terasik, Gunung Raja, dan Gunung Kunyit. Sedang di sebelah selatan berbatasan dengan puncak puncak gunung dari Gunung Tengah Leras, Gunung Pandan Bongsu, dan Gunung Kayu Aro.Â
Selanjutnya di sebelah utara berbatasan dengan puncak-puncak gunung dari Gunung Tiga Jerai dan Gunung Rinting, dan sebelah timur berbatasan dengan Selat Berhala (Departemen Kehutanan 1993). Sedangkan secara administratif, DAS Batanghari berbatasan dengan Provinsi Riau di bagian utara, pada bagian barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu, sedang di bagian selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, sementara di bagian timur berbatasan dengan Selat Berhala.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari merupakan DAS terbesar kedua di Indonesia,mencakup luas areal tangkapan (catchment area) ± 4,5 juta Ha (Departemen Kehutanan, 2002),dan meliputi sebagian besar wilayah Provinsi Jambi dan sebagian Provinsi Sumatera Barat.Panjang Sungai Batanghari ± 775 Km berhulu di Pegunungan Bukit Barisan dan bermuara di Selat Berhala. Sungai-sungai besar yang merupakan anak Sungai Batanghari adalah Batang Asai,Batang Tembesi, Batang Merangin, Batang Tabir, Batang Tebo, Batang Bungo, dan Batang Suliti.DAS Batanghari mencakup 4 provinsi.Â
Sebagian besar (76%) wilayah DAS Batanghari Adalah bagian dari Provinsi Jambi, yang meliputi 8 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kota Jambi;Kabupaten Kerinci; Kabupaten Merangin; Kabupaten Sarolangun; Kabupaten Batanghari,Kabupaten Muaro Jambi; Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tebo, dan Kabupaten Bungo. Sebesar 19 % wilayah DAS Batanghari merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Barat ,meliputi Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sawahlunto/Sijunjung di Kabupaten Dharmasraya.Sebagian kecil (4%) termasuk wilayah Kabupaten Musi Rawas di Provinsi Sumatera Selatan. Dan Sisanya 1% merupakan bagian dari Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
   Kondisi geologi daerah hulu DAS Batanghari didominasi oleh pegunungan Bukit Barisan Yang bersifat vulkanik kuarter. Bahan-bahan vulkanik ini kaya dengan plagioklas dan umumnya bersifat asam. Wilayah ini terdiri atas beberapa grup fisiografi, yaitu grup Aluvial, perbukitan,pegunungan dan plato, dataran, Volkan, dataran tuf masam, Marin, Karst, Kubah Gambut, dan Teras Marin. Selanjutnya untuk daerah hilir didominasi oleh geologi bahan endapan organosol.Struktur yang berkembang di daerah ini adalah struktur sesar atau patahan dan struktur antiklin dan sinklin. Struktur sesar umumnya ber arah barat laut tenggara.Â
Sesar utama yang melalui daerah ini adalah Sesar Sumatera yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera. Sesar ini bisa dilihat mulai dari selatan yaitu sebelah barat Jangkat, ke arah utara melalui tepi barat dan timur danau Kerinci, lereng barat Gunung Kerinci, Danau Di Bawah terus ke arah utara. Struktur sinklin dan antiklin banyak ditemukan di bagian tengah dan hilir DAS Batanghari. Struktur ini dicerminkan oleh perbukitan yang bergelombang yang memanjang dengan arah barat laut tenggara.
   Kondisi alam kawasan Batanghari sangat cocok untuk transportasi sungai dan juga didukung oleh kekayaan alam seperti lada dan emas. Jalur perdagangan nusantara dan jalur perdagangan internasional (Tiongkok-India-Persia-Mesir-Mediterania) menghubungkan dengan berbagai negara pendukung budaya Hindu (Hindu dan Budha), Persia (Arab dan kemudian Islam), budaya tradisional, Mendorong kontak budaya dengan penduduk asli masyarakat yang mendukung budaya Melayu di lingkungan alam seperti pelabuhan transit dan pelabuhan. Lembah Batanghari sekaligus merupakan pusat perdagangan sungai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H