Konstruktivisme menawarkan perspektif yang dinamis dan aktif tentang bagaimana manusia belajar dan membentuk pemahaman mereka tentang dunia, berbeda dengan pandangan tradisional yang melihat pengetahuan sebagai sesuatu yang statis dan diterima secara pasif. Pendekatan ini lebih menekankan pada proses bagaimana siswa belajar daripada bagaimana guru mengajar. Dalam kelas konstruktivis, guru berperan sebagai fasilitator yang bertugas menstimulasi dan memotivasi siswa serta menyediakan pengalaman yang memungkinkan mereka membangun pemahaman melalui diskusi, perbandingan, kerjasama, dan eksperimen dalam kegiatan belajar mereka. Konstruktivisme menekankan keterlibatan siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang muncul.
Relevansi Aliran Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan Sekarang
Konstruktivisme sangat relevan dalam menjawab kebutuhan zaman, karena metode dan prinsip-prinsipnya sangat cocok dengan kebutuhan pendidikan modern. Misalnya, pendekatan pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan berbasis proyek sangat sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat saat ini, yang membutuhkan individu yang kritis, kreatif, dan mampu bekerja sama. Terutama dalam menghadapi tantangan abad ke-21, keterampilan kritis, kolaboratif, dan kreatif menjadi sangat penting, dan konstruktivisme menawarkan kerangka kerja yang efektif untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H