Kembali Bernostalgia
Ada yang menarik setelah seminggu aku nongkrong di taman ini. Aku sedang melihat sepi.
Area yang luas dan teduh membuat tempat ini sangat nyaman dan selalu ramai pengunjung. Namun sayang, ada gedung di sana yang sepi. Tempatku dahulu sering datang bersama teman-teman sekadar berdiskusi pelajaran sambil menikmati jajanan kaki lima.
Ya, gedung itu adalah perpustakaan kota. Dulu sepulang sekolah sampai sore hari aku dan beberapa orang teman datang ke gedung perpustakaan itu tidak lain karena kami sedang gila-gilanya membaca buku. Buku apa saja kami lahap. Setelah itu kami menikmati jajanan kaki lima sambil berdiskusi tentang banyak hal. Menariknya lagi, pihak pengelolah perpustakaan tidak jarang mengadakan diskusi literasi bagi para siswa dan mahasiswa di perpustakaan itu.
Dari perpustakaan itu aku banyak mengenal biografi para tokoh tanah air, pahlawan nasional dan legenda suatu daerah di Indonesia. Dan yang tak kalah pentingnya adalah aku selalu menemukan solusi berupa referensi jika ada tugas sekolah yang harus diselesaikan.
Aku sedang libur kuliah sekarang. Duduk di sini seolah-olah kenangan beberapa tahun yang lalu begitu jelas berkelindan di kepalaku.
Di sana, masih terbayang saat-saat di mana dahulu aku datang di gedung itu lalu menemui Pak Kasim, seorang pria paruh baya yang murah senyum, selalu menyambut aku di pintu perpustakaan lalu menanyakan buku yang aku cari.
Pak Kasim sangat ramah kepadaku, juga kepada pengunjung yang lain. Dengan senyum dia selalu menawarkan bantuannya ketika ada pengunjung yang terlihat kesulitan mencari buku yang mereka cari. Kadang-kadang aku dan Pak Kasim berjanji bertemu di taman ini di hari Ahad. Dan ketika kami bertemu kami berdiskusi tentang banyak hal, tentang isi sebuah buku dan pada akhirnya dia mulai mengeluh bahwa semakin hari minat baca masyarakat terutama di kalangan anak muda semakin menciut.
Pak Kasim pernah bercerita kepadaku bahwa dia pernah mempunyai gagasan untuk menumbuhkan kembali minat baca anak muda dengan mengadakan lomba literasi berupa cerita mini. Ini diperuntukkan bagi anak sekolah SMP dan SMA. Namun selanjutnya hal itu tidak kuketahui lagi dikarenakan sedang sibuk menghadapi ujian sekolah menengah atas.
*
Aku melangkah menuju gedung perpustakaan. Gedung yang masih berdiri kokoh seperti sediakala. Saat kakiku menapaki tangga, suasana lengang segera menyambutku. Di pintu gedung aku berdiri mematung sejenak. Sekilas hanya ada seorang yang ditangkap indera penglihatanku. Itukah pengganti Pak Kasim?