Hadis Riwayat Abu Dawud:
Rasulullah SAW bersabda, "Nikahilah perempuan yang penyayang dan subur, karena aku akan berbangga dengan jumlah banyak di hari kiamat."
Hadis Riwayat Tirmidzi:
Rasulullah SAW bersabda, "Nikahilah wanita yang subur dan penyayang, karena aku akan membanggakan jumlah umatku di hari kiamat."
Meskipun dalil-dalil ini menekankan pentingnya memiliki anak dalam Islam, penting untuk diingat bahwa Islam juga menghormati kebebasan pribadi dan memberikan umatnya kebebasan untuk membuat keputusan yang terbaik bagi kehidupan mereka, selama tidak melanggar ajaran agama. Oleh karena itu, keputusan untuk hidup childfree tetap menjadi hak pribadi setiap individu, dengan catatan tetap menjalankan kewajiban dan tanggung jawab lainnya dalam Islam, seperti beribadah kepada Allah, membantu sesama manusia, dan berkontribusi dalam masyarakat.
Dalam kesimpulannya, perspektif childfree dalam Islam tidak secara eksplisit diatur dalam ajaran agama. Penting untuk dicatat bahwa dalam Islam, memiliki anak bukanlah satu-satunya cara untuk berkontribusi pada masyarakat dan umat manusia. Setiap individu memiliki potensi untuk memberikan dampak positif melalui berbagai cara, seperti memberikan pendidikan, mengabdi kepada masyarakat, atau berkontribusi dalam bidang-bidang tertentu. Islam mendorong umatnya untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya melalui memiliki anak, tetapi juga melalui perbuatan baik dan pengabdian kepada Allah. Oleh karena itu, penting untuk menghormati pilihan hidup childfree seseorang, dengan tetap menjalankan tanggung jawab, agama, dan berbuat baik kepada sesama manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H