Hukum, engkau adalah sesuatu hal yang tidak pernah aku lihat bagaimana wujud aslimu, namun kamu selalu ada dalam setiap langkah hidupku, kamu adalah sesuatu hal yang membuat manusia menjadi lebih bahagi, merasa akan apa yang disebut dengan keadilan.
Hukum, kamu adalah sebuah kata yang selalu saya dengar dan kamu selalu memberikan kedilan sebagai tujuan utama dalam setiap kehiudupan.
Kamu bukan hanya sekedar bangunan peraturan, bukanlah pula suatu skema yang final melainkan juga bangunan ide, kultur, dan cita-cita. Sebab kamu tidak untuk keperluan diri sendiri, melainkan untuk semua manusia dan mencapai kebahagaian yang hakiki.
   Namun perlahan, hukum tak lagi dipandang sebagai kemaslahatan untuk manusia, kini hak-hak dari masyarakat mulai terkikis oleh para pejabat elit yang memegang kekuasaan tertinggi.
   Hari demi hari para penguasa selalu memberikan banyak regulasi namun, banyak pula regulasi yang tidak memuat substansi dan tidak menjamin keadilan, dan kemanfaatan.
  Hukum, kamu adalah sesuatu hal yang sangat sulit untuk aku jelaskan bagaimana wujud aslimu, wujudmu selalu berubah mengikuti dinamika yang terjadi di dalam kehidupan,
  Namun hukum yang aku kenal adalah hukum yang memberi keadilan, kepastian dan kemanfaat sebagai tujuan utamamu.
Kini engkau mulai menghilang.
Kamu telah di kendalikan oleh para pemegang kekuasaan.
Hukum, kamu jangan pergi dari tujuan utama yang aku kenal dahulu.
Jika kamu runtuh oleh uang dan kekuasaan, maka lembaga peradilan hanya menjadi sarang-sarang "penyamun" yang bergentayangan. Jika kebenaran dapat di tukar dengan lembaran dollar, maka hilanglah rasa keadilan.