Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Event Click 'Momen Nataru Tak Sekedar Perayaan, Juga Berbagi Kasih'

8 Januari 2025   01:59 Diperbarui: 8 Januari 2025   03:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, saya termasuk salah seorang dari sekian penumpang KRL sepertinya langganan berdiri (tidak mendapatkan tempat duduk). Sebenarnya setiap kali saya naik KRL tidak selalu berdiri, hanya saja kadang saya mengalah untuk berdiri  jika melihat penumpang yang lebih tua. 

Namun disaat saya sedang capek-capeknya, tetiba dapat tempat duduk senang rasanya. Eh tak lama diminta berdiri oleh petugas dengan mempersilahkan yang lain duduk di bangku saya dengan alasan saya masih muda. Padahal kalau saya perhatikan sepertinya umur saya masih lebih banyak.

Kalau kata kawan, "makanya tampilan jangan dimuda-mudain supaya tidak diminta berdiri". 

Kadang yang bikin kesal ketika bawaan saya banyak dan berat, saat pindah jalur, saya paling sering harus  naik turun tangga melewati jalur bawah karena tidak diperbolehkan lewat jalan prioritas, dengan alasan masih muda. Antara agak kesal dan lucu sih...

Dan menyoal momen Nataru, kebetulan pula, saya paling bontot dari enam bersaudara, yang mana dalam tradisi Batak, yang bontot lah atau anak paling muda yang harus mengunjungi saudara-saudara lainya (kakak-kakaknya) untuk Natalan dan Tahun Baruan.

Seperti kakak saya tertua tinggal di kota Bogor, jika harus kesana, maka dari Stasiun Bojonggede saya naik KRL ke Stasiun Bogor lalu melanjutkan transportasi lainnya.

Sementara jika ke tempat kakak saya nomor dua bermukim di Cikarang, dari Stasiun Bojonggede ke Manggarai lalu transit ke arah Bekasi dan seterusnya. 

Ke kediaman kakak saya yang nomor tiga di Arteri Pondok Indah, dari stasiun Bojonggede transit di Manggarai, lanjut naik ke arah Tanah Abang, dari Tanah Abang transit kembali naik KRL ke arah Stasiun Kebayoran Lama, dari Kebayoran Lama dilanjutkan dengan transportasi lainnya. Tetapi yang sering saya lakukan turun di Stasiun Kalibata lanjut naik kendaraan lainnya.

Begitu juga jika hendak ke kediaman kakak saya yang nomor 4, ada di Ciputat. Dari stasiun Bojonggede turun di Manggarai lanjut ke arah Tanah Abang transit lagi naik KRL menuju stasiun Sudimara, dari sana lanjut naik transportasi lainnya. Bisa dikatakan, setiap bepergian diawali dengan naik KRL.

Misal ditanya apakah tidak mudik pada Nataru tahun ini? Tidak ! Rencana hendak mudik, tapi lagi-lagi gagal.

Artinya, 17 tahun sudah saya tidak mudik ke kampung halaman di Tapanuli sana. Semoga tahun depan bisa mudik. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun