Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Wanita Hebat yang Baik Hati

3 Desember 2024   06:12 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:15 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya percaya bahwa setiap orang memiliki kisah yang unik dalam hidupnya. Namun, di antara cerita-cerita itu, ada yang terasa berbeda seperti kisah saya, mungkin juga kisah kalian karena setiap orang pun kisah hidupnya tak selalu sama.

Saya tumbuh tanpa mengenal seorang ibu yang melahirkan saya, sosok yang bagi banyak orang adalah sumber cinta, kekuatan, dan bimbingan. Tetapi tidak dengan saya. Saya merindukan semuanya, cinta, kasih sayang, belaian bahkan pelukan dikala saya terluka, namun saya tidak merasakan itu.

Jika beberapa teman kerap bercerita bagaimana indahnya kebersamaan dengan ibunya, lalu apa yang bisa saya ceritakan? tidak banyak. Terkadang cerita itu membuat saya terluka karena cemburu. Mereka punya, saya tidak !

Ibu ku menghadap sang pencipta di kecilku, tak ada satu pun yang bisa saya kenang tentang dirinya, seperti apa rupa dan sosoknya. Saya hanya mengenalnya lewat fotonya yang sudah usang dan cerita orang-orang kala masih hidup, cantik nan rupawan, begitulah.

Meski demikian, saya percaya bahwa seorang ibu takkan tergantikan dalam sebuah keluarga.

Ibu yang hebat akan membawa makna yang mendalam tentang pengorbanan dan dedikasi juga keteguhan hati dalam menghadapi segala tantangan, memberikan semangat dan harapan dalam setiap langkah perjalanan hidup, kata-katanya yang terucap mengandung cerminan kasih sayang yang tak terhingga.

Bahkan dalam diamnya, ibu menanggung beban yang tak terlihat, dan dalam senyumnya, menyembunyikan kelelahan. Ibu adalah kekuatan yang menopang keluarga, pelita yang mencapai jalan anak-anaknya, dan cinta yang tak pernah pudar.

Seringkali tidak terlihat, perjuangan dan pengorbanannya adalah fondasi dari keberhasilan banyak orang. Ibu adalah contoh nyata dari cinta tanpa syarat dan ketangguhan hati. Maka bersyukurlah bagi kalian yang masih memiliki ibu.

Lalu bagaimana dengan saya? Apakah saya tidak bersyukur? 

Jujurly, kesedihan terkadang terlintas, karena merindukan kasih sayangnya, tetapi saya belajar untuk selalu bersyukur atas apapun yang terjadi, karena saya percaya Tuhan punya rencana dibalik semuanya termasuk mempunyai rancangan yang baik, untuk kalian dan saya.

Dan iya, tidak tak jarang saya dipertemukan dengan orang-orang baik,  teman-teman yang baik dan tulus, orang-orang hebat, yang mensupport saya menjadi pribadi yang lebih baik dan berkualitas. Bagi saya ini adalah suatu anugerah, karena berkat pun bisa datangnya dari orang-orang yang tidak pernah kita bayangkan.

Bukankah Tuhan menolong kita dengan cara-Nya bahkan tak terpikir oleh kita.

Seperti saya bisa mengenal Ibu Dr. Nani Kusmiyati, S.Pd., MM, CTMP. Saya bersyukur untuk itu, karena dipertemukan dengan orang-orang baik, orang-orang hebat. Bagi saya, beliau adalah Ibu, teman, sahabat, juga sister yang baik dan hebat. 

Hebat dalam versi saya adalah seseorang yang punya karir cemerlang atau kehidupan ekonomi mapan yang didapat bukan dengan mudah tetapi dengan segala perjuangan dan perjalanan yang panjang dan berliku, juga yang mampu bertahan dalam satu kondisi di "tengah arus ombak".

Karena Banyak kita lihat orang-orang hebat namun tidak memiliki hati yang baik atau kepribadian yang baik. Sebaliknya cenderung menyombongkan diri bahkan tidak sedikit berperilaku merendahkan orang lain yang menurutnya tidak selevel dengannya. 

Demikian halnya dengan baik, ada orang yang baik namun belum tentu memiliki hati yang tulus. Artinya, orang tersebut berlaku baik hanya untuk mendapatkan suatu pujian.

Mengenal beliau (Ibu Nani) di salah satu Komunitas Penulis yaitu Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD), besutan Pak Thamrin Dahlan pensiunan Polri yang juga Kompasianer. Komunitas ini tergabung dari berbagai profesi, background pendidikan yang berbeda, juga perbedaan lainnya, namun memiliki kecintaan yang sama terhadap dunia literasi. 

Dalam setiap lembar tulisan merangkai harapan, membingkai gagasan, dan menjadikan buku sebagai saksi perjalanan pemikiran yang tak lekang oleh waktu yang diterbitkan oleh YPTD dan serah simpan di Perpustakaan Nasional Indonesia.

Dimana setiap kunjungan YPTD ke Perpustakaan Nasional, beberapa penulis di YPTD kerap diundang untuk ikut serah simpan buku buah pemikiran para penulisnya. Dari sekian penulis yang diundang, ada Ibu Nani, Mba Muthiah, saya dan penulis lainnya, tetapi perempuan yang paling sering diundang adalah kami bertiga. 

Usai kunjungan ke Perpusnas, biasanya dilanjutkan dengan "kopdar". Senang pastinya.

Dokpri Sukma
Dokpri Sukma

Maka saya juga mengucapkan "Terima kasih kepada Pak Thamrin Dahlan selaku Pimpinan dari YPTD, dimana saya bisa bergabung di dalamnya sehingga mengenal banyak teman-teman yang hebat juga baik hati seperti Ibu Nani.

Seingat saya pertama sekali bertemu dengan Ibu Nani di Perpustakaan Nasional, beliau mengenakan pakaian TNI. (Wow...... Keren !) Ucap saya dalam hati, termasuk Pak Bos (Thamrin Dahlan) memperkenalkan Ibu Nani dengan rasa bangga.

Berpakaian TNI menciptakan kesan tegas dan tangguh, apalagi jika dikenakan seorang wanita dan kesan jagoan muncul karena seragam tersebut melambangkan kedisiplinan, keberanian juga kesiapan menghadapi tantangan. Maka sejak saat itu saya memberi julukan kepada beliau "Ibu Jagoan YPTD".

Benar, beliau memang wanita yang tangguh, cerdas, berwibawa dan penuh percaya diri. Selain punya keinginan kuat untuk terus belajar. Seperti motto hidupnya "Belajar Sepanjang Hayat".

Memang keinginan terus belajar adalah kunci utama untuk berkembang dalam menghadapi tantangan hidup. Karena sikap ini mencerminkan rasa ingin tahu, kerendahan hati, dan komitmen terhadap perbaikan diri, bukan begitu?

Bahkan ketika beliau masih aktif di TNI alias mendekati pensiun, beliau kembali kuliah dengan mengambil gelar doktor.

Saat sidang disertasi, saya ikut menyaksikan momen tersebut. 

Dokpri Sukma
Dokpri Sukma

Lucunya, pada sesi tanya jawab dengan komite penguji, malah saya yang degdegan, sementara Ibu Nani dengan lugasnya menjawab. Tak heran beliau berhasil menyandang gelar doktor dengan predikat tinggi atau nilai sangat baik. Keren !!

Sebenarnya ini baru segelintir saja, karena masih banyak pencapaian gemilang beliau dalam dunia pendidikan dan karirnya selama 38 tahun pengabdiannya di TNI. Ini sebagai bukti dari dedikasi, kerja keras dan semangat untuk terus berkembang. 

Pernah mendapat penugasan ke Luar Negeri menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Cobra Gold di Thailand, Ausindo di Darwin Australia, COREL for English Teacher di Cambodia, Junior Officer Exchange di Singapore dan Malaysia. Kegiatan Navy To Navy Talk di Thailand, kunjungan ke lembaga bahasa dan Naval War College di Korea Selatan dan yang lainnya.

Mungkin orang lain yang belum mengenal beliau akan membayangkan sosoknya "galak atau sangar". Tidak ! Sebaliknya. Seperti kata saya, beliau bahkan sangat penyayang dan baik hati. Sepertinya sih romantis juga, apalagi beliau pun penikmat musik, suka traveling dan menulis.

Tulisan beliau Buku Antologi dengan Omera dan Nubala Project, juga sudah 5 buku solo beliau tulis terbitan YPTD, termasuk masih sempat menulis di Kompasiana.

Biasanya kalau kemana-mana selalu bersama sang putra si ganteng "Dek Galaxy" begitu saya menyebutnya. Padahal ibu Nani mengenalkan saya ke putranya dengan sebutan "Tante Sukma", panggil kakak saja, imbuh saya dengan guyonan. Untungnya Ibu Nani sangat pengertian dengan kebiasaan saya bercanda. Maafkan iya Bu... 

Satu hal, secara pribadi saya ikut berbangga dengan keberhasilan beliau, berbangga bisa mengenal beliau, bahkan beliau sudah seperti sister saya, iya kan Bu? Hehehe....

Ada pepatah yang mengatakan; jika kamu ingin menjadi hebat, bergaul lah dengan orang-orang hebat, begitu juga dengan orang-orang baik, bukan dengan orang-orang yang buruk. Sebab pergaulan yang buruk, dapat merusak kebiasaan yang baik.

Akhir kata saya ucapkan untuk Ibu Nani, my sister, sukses terus dan sehat selalu, semoga hubungan kita tetap terjalin, terjaga dan romantis. Amin. 

 Salam untuk dek Galaxy. Hehehe

Penulis: Sukma

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun